Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos atau Fakta, Ganti Oli Harus Menunggu Mesin Dingin?

SOLO, KOMPAS.com- Melakukan penggantian oli mesin sudah menjadi hal yang wajib bagi para pemilik kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Fungsinya, untuk menjaga kondisi jantung pacu tetap optimal.

Mengingat, fungsi oli adalah sebagai pelumas dan mencegah terjadinya benturan antara komponen yang ada di dalam mesin. Selain itu, berfungsi juga untuk mendinginkan mesin saat bekerja.

Maka dari itu kondisi oli mesin pada kendaran harus dijaga dan diperhatikan. Bagi para pemilik sepeda motor rata-rata penggantian oli yang disarankan antara 2.000 kilometer sampai dengan 2.500 kilometer.

Jika motor sudah masuk jarak tempuh tersebut sebaiknya segera lakukan penggantian. Saat melakukan penggantian oli ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Salah satunya adalah kondisi mesin kendaraan yang akan dilakukan penggantian oli. Selama ini banyak yang beranggapan bahwa penggantian oli mesin sebaiknya dilakukan saat kondisi mesin sudah dingin.

Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya baut pada lubang pembuangan oli mengalami slek. Menurut Kepala Mekanik AHASS Cahaya Sakti Motor, Sragen, Jawa Tengah (Jateng) Joko Purnomo, anggapan tersebut ada benarnya.

“Saat mesin dalam kondisi panas terjadi pemuaian sehingga jika mesin masih dalam kondisi panas dan baut pembuangan dibuka dikhawatirkan akan terjadi slek,” katanya kepada Kompas.com, Minggu (9/2/2020).

Joko juga mengatakan, saat akan melakukan penggantian oli mesin dan kondisi mesin masih panas sebaiknya ditunggu hingga beberapa saat.

Selain itu, lebih baik lagi jika ditunggu sampai kondisi mesin sudah dingin. “Ini untuk mengantisipasi agar baut tidak slek, sebaiknya ditunggu sampai mesin sudah dingin,” ucapnya.

Setelah itu, lanjut Joko, saat memasang kembali baut penutup pembuangan oli juga tidak boleh sembarangan. Hal ini untuk menghindari baut pembuangan oli menjadi slek.

“Kalau memasang baut lagi sebaiknya diputar dulu menggunakan tangan jangan langsung menggunakan kunci. Setelah dirasa berat barulah menggunakan kunci untuk mengencangkannya,” ujar Joko.

Menggunakan tangan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa baut sudah masuk dan pas pada tempatnya. Jika baut tidak pas pada dratnya akan mudah dirasakan seperti baut terasa berat saat diputar.

Pasalnya, jika langsung menggunakan kunci terkadang tidak menyadari kalau ternyata baik tidak benar-benar lurus pada lubangnya. Jika hal ini terjadi bisa membuat drat di pembuangan rusak atau aus.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/09/133200415/mitos-atau-fakta-ganti-oli-harus-menunggu-mesin-dingin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke