Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penanganan Pertama Motor Kena Banjir, Jangan Langsung Menyalakan Mesin

JAKARTA, KOMPAS.com- Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta, pada Jumat (24/1/2020). Ketinggian air yang mencapai 60 sentimeter seperti yang terlihat di jalan raya DI Panjaitan, Jakarta Timur.

Kondisi ini tidak pelak membuat sejumlah kendaraan yang melintas mengalami macet. Bagi para pemilik sepeda motor sebaiknya tidak langsung menyalakan mesin setelah motor mengalami macet.

Technical Service Division PT Astra Honda Motor Endro Sutarno mengatakan, motor yang mati usai menerjang banjir jangan langsung dicoba dinyalakan. Menurutnya, hal ini justru dapat menimbulkan beberapa masalah.

Pasalnya, air bisa masuk ke komponen kelistrikan sehingga bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

“Dikhawatirkan kalau baterai atau komponen kelistrikan motor masih banyak air. Sehingga saat dinyalakan, air bisa masuk ke sistem mesin ini tentu akan menyebabkan masalah,” ujar Endro beberapa waktu lalu.

Selain itu, Endro menambahkan, air dari banjir pasti menyebabkan bercampurnya oli mesin dengan air. Sehingga proses sirkulasi oli di dalam mesin ikut terganggu.

Endro menyarankan pemilik motor untuk mengeringkan kendaraan secara alami. Jika sudah cukup kering, kendaraan biasanya bisa dinyalakan namun jangan dipaksakan.

“Kalau punya kemampuan, bisa periksa komponen kelistrikan, saringan udara, busi, knalpot, baterai, sampai karburator jika motornya belum injeksi,” ucapnya.

Namun jika tidak, lanjutnya, segera bawa ke bengkel resmi terdekat. Dan jika nantinya diketahui oli sudah tercampur air (bisa dilihat dari warnanya) sebaiknya langsung diganti.

“Jangan menunda pengecekan jika motor sudah terendam banjir dalam waktu yang cukup lama,” kata Endro.

Analyst Technical Service Honda Sales Operation Jakarta Center, Rangga Noviar menyampaikan, oli yang sudah bercampur dengan air bisa dilihat dari warnanya.

Bila air sampai masuk ke mesin maka oli berubah menjadi seperti susu alias milky oil.

"Saat pelumas sudah berubah menjadi milky oil sangat berbahaya untuk komponen mesin karena sudah tidak lagi memiliki fungsi pelumas,” katanya.

Rangga menambahkan, dengan kondisi tersebut oli sudah tidak bisa melindungi komponen mesin dari gesekan.

Maka dari itu, dia pun menyarankan agar jangan langsung menghidupkan mesin.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/24/132050015/penanganan-pertama-motor-kena-banjir-jangan-langsung-menyalakan-mesin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke