Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda, AHASS Daya Motor Cibinong dan Megamendung, mengatakan, usai terendam segera periksa kondisi mesin, jangan sampai oli mesin lama bercampur dengan air.
"Jika kurang paham dalam melakukan pengecekan tersebut, dan untuk mengecek hal itu maka sebaiknya konsumen melakukan pengecekan di bengkel resmi," kata Herman kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2020).
Herman mengatakan, oli yang tercampur air akan membuat mesin tidak sehat. Jika dibiarkan dalam waktu lama, komponen di dalam mesin akan rusak dan membuat mesin ''rontok'', akhirnya biaya yang dikeluarkan jadi makin besar.
Adapun jika ingin melakukan pergantian sendiri tetap bisa dilakukan asalkan benar-benar besih. Oli lama dibuang dan dilakukan pembilasan agar oli lama yang tercampur air bisa hilang dari mesin.
Ex Coordinator Product Development Specialist Pertamina Lubricants, Mia Krishna Anggraini, menerangkan, untuk pembilasan pelumas pada motor pada prinsipnya sama dengan pembilasan mesin lain.
"Oli lama dikeluarkan kemudian tuangkan oli baru sesuai jenis yang akan digunakan. Nyalakan mesin sebentar dan buang oli pembilas. Barulah tuang oli baru sebanyak yang ditentukan," katanya.
Mia menerangkan, oli lama dikeringkan dan kemudian tuangkan pelumas baru sesuai yang akan digunakan. Dalam kondisi normal diharapkan masih ada efek sirkulasi dan kontaminan di mesin dalam keadaan relatif homogen.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/03/192300615/pentingnya-pembilasan-oli-pada-motor-yang-terendam-banjir