JAKARTA, KOMPAS.com – Banjir yang menggenangi Jakarta sejak Rabu (1/1/2020) sampai Kamis (2/1/2020) membuat sejumlah mobil mengalami kerusakan. Saat terendam banjir, bagian pada mobil yang paling rentan rusak adalah mesin dan transmisi.
Imam Choiri alias Apre, pemilik bengkel AP Speed di Cipinang Jakarta Timur, mengatakan kerusakan awal terjadi karena oli mesin tercampur dengan air, sehingga kemampuan oli untuk melumasi komponen mesin hilang.
“Periksa warna oli, kalau tercampur air warnanya berubah menjadi coklat susu atau keputihan, itu tanda oli tercampur air,” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Selain mesin, air pasti juga masuk ke transmisi tepatnya bagian girboks. Sama seperti oli mesin, oli transmisi juga harus dikuras karena sudah tercampur dengan air.
“Baik itu transmisi matik atau manual, kalau kebanjiran cek bagian girboks. Untuk transmisi manual ganti juga oli gardan. Sebab fungsi oli transmisi sama pentingnya dengan oli mesin, sebagai penyalur tenaga ke roda,” kata Apre.
Ia juga mengingatkan untuk memastikan fungsi elektrikal mobil berfungsi normal. Jika ada masalah biasanya dapat dideteksi lewat lampu peringatan yang muncul di layar depan.
“Semua komponen elektronik rentan terhadap air, periksa fungsi semua komponen elektronik seperti lampu, audio, AC, wiper, dan lainnya. Begitu juga sistem power steering yang menganut EPS (Electronic Power Steering), biasanya sering bermasalah karena banjir,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/02/120306515/deteksi-mobil-bekas-yang-kena-banjir-cek-mesin-dan-transmisinya