JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengharapkan jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II bisa dioperasikan akhir November 2019.
Melalui jalan alternatif tersebut, kepadatan lalu lintas yang akan terjadi jelang libur Natal dan Tahun Baru diindikasikan bisa berkurang.
"Tol Japek II agar segera dioeprasikan akhir November atau awal Desember 2019, supaya bisa digunakan saat mudik Natal dan Tahun Baru," katanya di keterangan resmi, Jumat (8/11/2019).
Adapun skema tarif, lanjutnya, masih dilakukan pembahasan dengan Ditjen Bina Marga dan PT Jasa Marga. Semuanya diharapkan bisa selesai sebelum periode libur akhir tahun.
"Jika berdasarkan PPJT (Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol), itu Rp 1.250 per kilometer. Pembahasan ini masih alot karena masing-masing harus mencapai tujuannya. Baik Jasa Marga dan pemerintah mewakili masyarakat," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga Djoko Dwijono, belum lama ini.
Bila benar demikian, artinya total ongkos yang dikeluarkan pengguna tol layang bisa lebih murah, yakni sekitar Rp 45.000 sepanjang 36,4 km
Tol Layang Japek II akan menambah kapasitas Tol Japek yang ada di bawahnya serta memisahkan antara arus lalu lintas jarak pendek dengan arus lalin jarak jauh.
Kendaraan tujuan jarak pendek akan menggunakan Tol Japek (bawah), sementara kendaraan tujuan jarak jauh, terutama golongan I dan II menggunakan Tol Layang Japek II.
Tol Layang Japek II berada tepat di sebagian ruas Tol Jakarta-Cikampek eksisting, membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 sampai dengan Sta 47+500).
Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC), yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga.
Proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated merupakan bentuk kerja sama operasi (KSO) antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk memiliki biaya konstruksi sebesar Rp 11,69 triliun
https://otomotif.kompas.com/read/2019/11/08/182200215/jalan-tol-layang-jakarta-cikampek-dikebut-beroperasi-akhir-november