PEKALONGAN, KOMPAS.com – Perjalanan ‘Merapah 5 Warisan Budaya Batik’ telah memasuki hari kedua (8/10/2019). Rute perjalanan sebetulnya relatif dekat, dari Cirebon menuju Pekalongan.
Namun kali ini kami memilih jalur berbeda, tentunya sambil mencari lokasi wisata menarik di sekitar wilayah sentra batik. Usai meliput beberapa pengrajin batik di Desa Trusmi, Cirebon, mobil kami arahkan lewat jalan tol Cirebon-Semarang.
Daerah Petungkriyono, sebelah selatan Pekalongan jadi pilihan untuk menguji kemampuan Honda BR-V. Rencananya kami keluar pintu tol Batang, dan menuju ke arah selatan untuk mencari beberapa wisata air terjun.
Kesempatan memacu lebih cepat saat di tol Cirebon-Semarang yang lengang tak kami sia-siakan. Berada di segmen Low SUV ternyata tidak membuat BR-V kehilangan tajinya saat dibawa agresif.
Dengan mesin berkapasitas 1.500 cc bertenaga 120 dk dan torsi 145 Nm, serta dikombinasikan dengan transmisi CVT, BR-V memberikan pengalaman berkendara menyenangkan.
Apalagi ditambah karakter suspensi yang agak keras, berdampak pada handling mobil yang nurut. Mobil tetap stabil saat dipacu dalam kecepatan tinggi, pun begitu saat dipakai menyalip mobil-mobil di depan.
Posisi duduk yang sengaja dibuat rendah, membuat BR-V menjadi SUV serasa hatchback. Tak seperti kebanyakan SUV yang punya posisi duduk tinggi, tempat duduk BR-V yang rendah membuat center of gravity mobil ini jadi lebih baik.
BR-V lincah dipakai di selap-selip di jalan tol, dan sigap saat diminta bermanuver cepat. Namun konsekuensinya bantingan keras cukup terasa, terutama saat menghajar jalan rusak atau berlubang.
Hal ini juga yang kami temui di sepanjang perjalanan menuju Petungkriyono, Pekalongan. 30 menit setelah keluar tol Batang, Anda akan melewati wilayah Doro. Nah, dari sana medan berliku melewati barisan bukit-bukit dimulai.
Kondisi jalan aspal mulus lagi-lagi membuat awak redaksi terbuai untuk memacu BR-V lebih cepat. Beragam tanjakan dan turunan dilalui tanpa kendala. Tinggal pindahkan tuas transmisi ke L, maka tanjakan curam pun bisa dilewati.
Melewati medan jalan rusak atau sedikit kasar tak perlu khawatir. Dengan ground clearance 201mm, BR-V dengan mudah melewati beragam gundukan tanah atau bebatuan.
Singkat cerita, kami rehat sejenak di salah satu tempat bernama Curug Bajing sambil menikmati pemandangan alamnya, sebelum kembali ke Pekalongan untuk melanjutkan liputan ‘Merapah 5 Warisan Budaya Batik’.
Lantas, yang bikin penasaran perihal konsumsi BBM BR-V yang kami tumpangi. Seberapa iritkah mobil ini saat dipakai agresif?
Berdasarkan data di MID, total jarak tempuh rute Cirebon-Pekalongan yang kami lewati sepanjang 236 Km. Saat diisi BBM beroktan 90, BR-V ternyata menghasilkan konsumsi rata-rata 9,8 Km/liter.
Jadi bagaimana menurut Anda, apakah konsumsi BBM-nya cukup irit? Sebagai catatan, awak redaksi telah menguras habis kemampuan BR-V di jalan tol maupun jalur menanjak.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/09/084200115/agresif-di-jalan-menanjak-berapa-konsumsi-bbm-honda-br-v-