Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lebih Banyak Truk Overload Ketimbang Over Dimension

JAKARTA, KOMPAS.com - Truk ODOL atau Over Dimension Overload diklaim sebagai penyebab sejumlah kecelakaan fatal di Indonesia. Truk dengan dimensi dan muatan yang tidak sesuai menjadi alat pembunuh di jalan raya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan, dari sekitar satu juta truk yang masuk di sejumlah jembatan timbang, lebih banyak truk dengan muatan berlebih dibanding truk over dimensi.

"Data di jembatan timbang yang over dimensi hanya 25 persen tapi yang overload itu lebih banyak bisa 80 persen. Jadi mungkin truknya sudah sesuai dengan dimensi, tapi muatannya yang berlebihan," kata Budi di Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Budi mengatakan, bicara truk ODOL maka akan menyangkut masalah regulasi. Padahal katanya, regulasi untuk keduanya sudah ada dan jelas, terutama mengenai over dimension dan overload.

"Regulasi pertama yaitu masalah dimensi kendaraan, kita sudah buat, sudah jelas, kalau itu kendaraan dump truck berapa tinggi lebar ada ketentuannya, rancang bangunnya juga sudah kita buat," katanya.

Budi mengatakan, regulasi soal dimensi bahkan sampai ke tahap pemeriksasan KIR tiap enam bulan. Sebab uji KIR merupakan syarat wajib uji berkala untuk angkutan umum yang mesti dilaksanakan.

"Mungkin rekan-rekan sudah tahu karena itu menyangkut masalah pengawasan dan personil," katanya.

Sedangkan dari sisi mengapa banyak truk yang overload yakni terkait produktifitas. Operator atau perusahaan ingin hemat sehingga membawa barang melebihi kapasitas angkut. Oleh karena itu truk overload lebih banyak di jalan.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/10/03/133200715/lebih-banyak-truk-overload-ketimbang-over-dimension

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke