JAKARTA, KOMPAS.com - Redaksi kembali menghadirkan foto sepeda motor spesial (collectible item) dalam bentuk goresan sketsa karya Oni Faristiwa. Liputan karya seni ini hadir reguler setiap Jumat, di kanal otomotif Kompas.com.
Kali ini, pada pekan ke-19 awak redaksi menghadirkan goresan sketsa motor ikonik Suzuki GSX1300R atau yang lebih dikenal sebagai Suzuki Hayabusa.
Superbike Jepang yang selama belasan tahun menyandang motor tercepat di dunia.
Sejarah Hayabusa dimulai pada tahun 1999. Kala itu Suzuki ingin membuktikan diri bisa membuat motor kencang dan canggih.
Koji Yoshiruan pun ditunjuk untuk mengembangkan Hayabusa dengan satu tujuan, menjadi motor terkencang.
Hayabusa lahir dari pabrik Suzuki di Toyokawa, Aichi, Jepang. Motor ini mengusung sasis yang sangat rigid model twin spar dan dipersenjatai jantung 1.300 yang dikembangkan khusus untuk meminimalisir getaran.
Sejak meluncur, Hayabusa yang diambil dari nama burung elang itu langsung jadi jagoan balap, tapi bukan balapan road race melainkan balap drag alias balapan lurus. Terutama di Amerika Serikat di panggung NHRA.
Penggemar Hayabusa pun tersebar di seluruh dunia. Bentuknya yang futuristik buat ukuran superbike jadi salah satu daya tarik utama.
Memang bentuknya tidak bisa mengakomodir semua orang. Pilihannya hanya dua, suka atau tidak suka.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun pernah membawa Hayabusa ke Indonesia. Kala itu peluncurannya digelar dengan beberapa moge lain Suzuki. Namun sayang penjualannya kurang. Bahkan sempat dilelang pada 2017 buat menghabiskan stok.
Turun tahta dan stop produksi
Sejak 1999 Hayabusa dinobatkan sebagai motor produksi massal jalan raya terkencang yang penah ada.
Hayabusa hanya sekali mengalami ubahan mesin, yakni pada 2008. Itupun dilakukan untuk mengejar standar emisi gas buang yang makin ketat di Eropa.
Suzuki Hayabusa turun tahta sebagai motor terkencang setelah pabrikan ''geng hijau'' merilis Kawasaki H2 yang dilengkapi supercharger.
Ditambah Suzuki tidak bisa upragde lagi karena Eropa membuat regulasi top speed dan memperketat emisi gas buang.
Selama 19 tahun hadir memanjakan speed freak, Suzuki akhirnya mengumumkan bakal menyetop produksi Hayabusa pada Desember 2018. Motor stop produksi karena tertekan peraturan emisi gas buang yang tidak bisa dilakukan Suzuki.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/16/140100215/suzuki-hayabusa-legenda-motor-terkencang-di-dunia