Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Masih Banyak Pemudik Pakai Motor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah terus menyosialisasikan untuk tidak mudik menggunakan sepeda motor. Berkendara jauh memakai motor kurang aman, terlebih berbarengan dengan ribuan pemudik lain.

Namun nyatanya tren pemudik menggunakan motor terus naik tiap tahun. Tahun 2016 jumlah pemudik menggunakan motor mencapai 5,6 juta unit, pada 2017 meingkat menjadi 6,4 juta unit, dan pada 2018 sekitar 8,5 juta unit.

Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), praktisi dan pemerhati keselamatan berkendara, mengatakan, ada lima alasan utama mengapa banyak orang masih menggunakan motor untuk perjalanan mudik.

"Ada lima alasan utama menggunakan motor untuk perjalanan mudik. Pertama, memakai motor dianggap lebih efisien dari biaya. Tak bisa dipungkiri terkait urusan biaya, motor dinilai lebih hemat dibandingkan angkutan umum," kata Edo kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2019).

Alasan pertama ini merupakan yang paling banyak ditemui oleh pemudik motor. Bukan mereka tak mengerti terhadap risiko di jalan, tapi seperti diketahui tarif angkutan umum biasanya membubung saat musim mudik Lebaran.

"Kedua, lebih efektif. Motor dianggap memberi keleluasaan dalam menentukan waktu berangkat, pulang dan istirahat. Termasuk dalam menentukan rute perjalanan, sangat leluasa bila dibandingkan angkutan umum yang sudah punya trayek," kata Edo.

Ketiga, kata Edo, motor dapat dimanfaatkan untuk transportasi di kampung halaman. Kesempatan untuk bersosialisasi dengan sanak saudara atau kerabat dianggap lebih leluasa ketika tersedia kendaraan pribadi.

"Keempat, indikator status sosial. Terakhir alasan kelima, menyalurkan jiwa petualang. Ada tantangan tersendiri menempuh jarak ratusan kilometer dengan sepeda motor," kata Edo.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/14/170200115/5-alasan-masih-banyak-pemudik-pakai-motor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke