SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Enegeri dan Sumber Daya Mineral mewajibkan badan usaha menggunakan biodiesel atau B-20. Salah satu pabrikan otomotif, Hino mengaku siap dan tidak mempermasalahkan dengan penerapan kewajiban biodiesel itu.
Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo menjelaskan, berdasar pengujian, mesin-mesin buatan Hino telah lulus ketika menggunakan bahan bakar biodiesel. Hasil ujicoba bahkan diklaim mencapai angka memuaskan.
"Hasil pengujian terhadap mesin berteknologi common rail memperoleh hasil memuaskan. Hasil itu membuktikan penggunaan biodiesel B20 tidak akan berpengaruh," ujar Santiko, di Semarang, Kamis (20/9/2018).
Pemerintah melalui ESDM telah merampungkan implementasi dari program mandatori biodiesel 20 persen (B20) yang berlaku sejak 1 September 2018 untuk Biosolar, maupun Dexlite.
Jauh sebelum itu, Hino mengaku telah melakukan pengujian terhadap mesin sejak tiga tahun silam. Pengujian dilakukan terhadap mesin dengan teknologi common rail, dengan metode uji engine bench test.
Pengujian penggunaan B-20 dilakukan di Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP-BPPT) selama 400 jam dengan beban penuh pasa putaran mesin maksimum yaitu 2.500 rpm selama 8 jam per hari.
"Metode uji itu disarankan oleh prinsipal Hino di Jepang yaitu Hino Motors, Ltd. Hasilnya, mesin Hino tidak ada fenomena membahayakan pada pengujian, tapi hanya ada penyumbatan filter bahan bakar yang diakibatkan glicerol dan selulosa hasil blending bahan bakar kelapa sawit dan solar," katanya.
Namun demikian, ia menegaskan dengan kontrol dan perawatan yang berkala, potensi penyumbatan filter akan bisa diatasi dengan baik.
Selain hal itu, mesin buatan Hino dinilai telah dilengkapi dengan spesifikasi komponen khusus untuk mengkonsumsi bahan bakar B20. Komponen khusus meliputi bagian Fuel Tank dilapisi oleh Chrome dan Stannum-Zync yang mampu menghambat laju korosi menjadi lebih lama.
Selain itu, ada juga komponen pipe filler yang dilapisi oleh material yang dapat mencegah terjadinya endapan pada dinding pipa serta adanya Diamond Like Carbon coating pada injector menambah kekuatan injector untuk tahan terhadap gesekan.
"Dimulainya era bahan bakar B20 ini, Hino merekomendasikan agar pelanggan sering mengecek kendaraannya. Ganti filter bawah setiap 10.000 KM, bersihkan tangki bahan bakar setiap 3 bulan," tandasnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/09/21/142800215/hino-tak-masalah-tenggak-solar-b20