Unit Cross belum banyak diproduksi oleh Nissan Motor Indonesia di pabrik Purwakarta, meski begitu sebagian sudah menyebar di diler-diler buat bahan pengenalan ke konsumen sekaligus jadi barang test drive.
Nah, pada akhir pekan lalu diler Nissan-Datsun BSD di Tangerang Selatan menggelar sesi test drive buat masyarakat, Kompas.com ikutan dan menjadi orang-orang pertama yang pernah mencoba Cross.
Unit yang dicoba Cross CVT. Transmisi otomatis canggih itu sama seperti milik Nissan March terbaru yang belum meluncur di Indonesia. Rute yang tersedia pendek, hanya dua putaran di jalan depan diler. Selain itu waktu mengemudi juga singkat karena harus gantian dengan konsumen lain. Meski begitu impresi awal sudah didapat.
Baca: Konsumen Tes Datsun Cross, Begini Komentarnya
Bila melihat ke desain eksterior Cross terasa berbeda dari GO+, walaupun masih ada beberapa elemen yang sama, misalnya lampu belakang. Di kabin hal seperti itu juga ada, meski desain dasbor, tuas rem parkir, instrument cluster, headunit, berbeda, masih ada sesuatu yang mengingatkan pada GO+ seperti bentuk jok yang menyatu dengan headrest dan kapasitas penumpang 5+2.
Namun fokus ulasan kali bukan soal desain, Kompas.com mau membahas rasa berkendara Cross yang ternyata jauh menyenangkan dari GO+ ataupun GO.
Level kenyamanan menjadi pengemudi Cross jauh lebih baik, terutama karena kabinnya senyap. Sebagian besar bising mesin dan transmisi tereduksi dengan baik. Tidak ada lagi suara-suara seperti komponen renggang yang terdengar di area pengemudi, kecuali sedikit di bagian paling belakang.
Sama seperti GO+, kemudi Cross enteng. Namun bedanya, Cross enteng dan tidak bergetar karena sudah dilengkapi electronic power steering (EPS). Sensasi EPS juga bikin kendali Cross ringan dan mudah dikendalikan.
Halus
Karakter CVT menawarkan pengalaman berkendara sangat halus. Jeda antar penggantian gigi hampir tidak terasa kecuali saat pedal gas diinjak lebih dalam.
Cross CVT punya dua mode berkendara, normal dan sport. Pada mode normal, akselerasi dari diam lalu pedal gas diinjak sampai mentok menghasilkan penggantian gigi di putaran 5.500 rpm. Pada mode sport, nafasnya jadi lebih panjang, penggantian gigi hampir mentok 6.000 rpm.
Limbung?
Rasa kendali ringan bukan cuma terasa di setir tapi juga di kaki-kaki. Saat dicoba membelok di putaran balik, fitur Vehicle Dynamic Control (VDS) positif bikin traksi ban lebih menempel ke aspal. Hasilnya, menekan limbungatau gejala bodi goyah.
Limbung pada Cross juga berkurang karena memiliki seting suspensi lebih kaku dari GO+. Perubahan itu terasa perlu sebab ground clearance Cross 200 mm atau lebih tinggi 30 mm dari GO+.
Perlu diingat juga Cross menggunakan pelek 15 inci dengan ban 175/65 sedangkan GO+ pakai pelek 15 inci dengan ban 155/70. Ban lebih lebar bikin karakter mengemudi semakin kaku.
Baca: Bagaimana Soal Limbung di Datsun Cross?
Kesimpulan
Cross dirancang di atas platform MPV GO+, itu berarti juga masih saudara dengan versi hatchback GO. Walau begitu desain Cross bukan sesederhana GO+ dipasangi aksesori tambahan. Ada banyak sekali perubahan yang ujung-ujungnya bikin Cross menjadi mobil yang jauh lebih baik ketimbang GO+.
Baca: Ini Persamaan Datsun Cross dan GO+
Mungkin jauh lebih baik itu wajar mengingat harga Cross lebih mahal, kisarannya Rp 163 juta buat yang versi manual dan Rp 175 juta untuk CVT. Banderol paling murah Cross sudah beda hampir Rp 60 juta dari GO+ yang dilego Rp 104,8 juta – Rp 135,1 juta.
Kesan awal buat Cross sangat positif. Buat yang meragukan, mobil ini seakan berbicara sendiri kalau dia bukanlah "mobil murah".
https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/29/144821015/tes-datsun-cross-bising-limbung-dan-getar-berkurang-drastis