Deretan Masalah Usai Beli Mobil Baru

Singapura, KompasOtomotif – Membeli mobil baru bukan berarti lepas dari masalah. Ternyata ada saja hal negatif yang dilaporkan konsumen tentang kualitas mobil produksi dalam negeri. Banyak temuan kunci selain menilai mobil apa saja yang minim masalah usai dibeli.

Baca: Kualitas Mobil Buatan Indonesia Membaik

Beberapa temuan penting itu di antaranya adalah para pemilik kendaraan berukuran compact melaporkan paling sedikit masalah (39 PP100-semakin besar kecil semakin baik). Sementara pemilik kendaraan kelas entry compact melaporkan paling banyak masalah (91 PP100).

Sementara itu, dua masalah yang paling banyak dilaporkan adalah kategori interior kendaraan dan Heating, Ventilating, and Air Conditioning (HVAC). Misalnya, karpet tergeser dari tempatnya (2,7 PP100) dan kaca depan berembun atau tidak bisa dibersihkan seperti yang keinginan (2,5 PP100).

JD Power juga meneliti masalah-masalah yang terjadi di awal pembelian atau penggunaan kendaraan. Kualitas awal untuk para pelanggan yang berkendara lebih dari 1.000 km per bulan dinilai dalam indeks (85 PP100), dibandingkan dengan (54 PP100) untuk mereka yang berkendara 1.000 kilometer atau kurang per bulan.

Artinya, masalah-masalah biasanya timbul ketika kendaraan baru digunakan lebih dari 1.000 km per bulan.

Temuan lainnya, konsumen yang pernah membeli lebih dari satu kendaraan cenderung melaporkan lebih banyak masalah kualitas awal dibanding pembeli pertama (100 PP100 vs 61 PP100).

Perbedaan terbesar terlihat dalam masalah-masalah terkait dengan desain, yaitu sebesar 15 PP100 lebih banyak untuk pembeli yang pernah membeli lebih dari satu kendaraan dibandingkan pembeli pertama.

Lebih dari setengah (51 persen) pemilik yang senang dengan kualitas kendaraan mereka (memberikan nilai 8 hingga 10 dalam skala 10) mengatakan bahwa mereka ”pasti akan” merekomendasikan kendaraan mereka ke keluarga dan teman.

Sementara hanya 23 persen dari mereka yang kecewa atau merasa biasa saja (nilai 1 hingga 7) mengatakan hal yang sama.