Kualitas Mobil Buatan Indonesia Membaik

Singapura, KompasOtomotif – JD Power perusahaan riset otomotif dunia, merilis hasil studi Initial Quality Studi (IQS) 2016 untuk mobil baru di Indonesia. Mereka menilai kualitas mobil produksi dalam negeri mengalami peningkatan, dibanding dengan lima tahun lalu.

Ada empat model mobil yang mendapatkan penghargaan dari JD Power, Honda Brio Satya di segmen mobil entry compact, Honda BRV di kelas entry SUV. Lalu ada Toyota Fortuner menduduki peringkat tertinggi di segmen SUV, lalu Suzuki Ertiga di segmen entry MPV.

Indonesia Initial Quality Study (IQS) 2016 mengevaluasi lebih dari 3.490 pemilik kendaraan yang membeli mobil antara September 2015 hingga Agustus 2016. Studi ini meliputi sembilan merek berbeda, 38 model mobil penumpang, serta kendaraan utilitas (kebutuhan khusus). Studi ini dilakukan pada periode Maret hingga Oktober 2016.

“Fokus yang kuat dari eksekusi manufaktur selama bertahun-tahun telah menunjukkan hasilnya. Para pelanggan dengan jelas mengapresiasi, dengan semakin sedikit melaporkan masalah selama kepemilikan awal kendaraan mereka,” ujar Kaustav Roy, Direktur JD Power di Singapura dalam siaran resminya, Rabu (21/12/2016).

Roy menambahkan, “Berdasarkan kondisi berkendara di Indonesia, tampaknya sensitivitas pelanggan terhadap kenyamanan dan kemudahan berkendara akan meningkat. Pabrikan yang mampu mengatasi itu, khususnya dalam mendesain mobil secara keseluruhan, bisa cepat mencapai tujuan, dan menjadi lebih baik.”

Studi ini mengukur masalah dari pemilik mobil baru dalam jangka waktu 2-6 bulan pertama, masa kepemilikan. Pembahasan yang dilakukan dengan lebih dari 200 masalah, dalam delapan kategori kendaraan (disusun dari frekuensi masalah yang dilaporkan), di antaranya mesin dan transmisi, pengalaman berkendara, interior kendaraan, eksterior kendaraan; fitur, kontrol dan display, pemanas, ventilasi, dan pendingin udara.

Kemudian ada juga mengenai audio, hiburan dan navigasi, serta tempat duduk. Kualitas awal ditentukan oleh jumlah rata-rata masalah yang dialami per 100 kendaraan (PP100), di mana nilai terendah, menunjukkan kualitas mobil yang baik.

Industri otomotif membaik dengan nilai rata-rata 70 PP100 pada 2016, dibandingkan dengan nilai 82 di 2012. Jumlah masalah yang dilaporkan terkait dengan kebisingan dan fungsi kendaraan menurun, masing-masing sebanyak 6 PP100 dan 3 PP100. Namun masalah-masalah terkait dengan desain, tidak memperlihatkan peningkatan signifikan dalam periode yang sama, hanya membaik dari 18 PP100 di 2012 menjadi 19 PP100 di 2016.