Menurut Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito, untuk bisa berhasil di pasar otomotif Indonesia, tidak bisa mengandalkan harga murah. Tetapi, harus disertai dengan jaringan purna jual di setiap wilayah.
“Karena menawarkan mobil lebih murah saja tidak akan laku, kalau tidak disertai dengan pembangunan jaringan purna jual. Intisarinya di situ kalau mau sukses. Kalau hanya punya satu jaringan penjualan di setiap kota, itu tidak akan laku,” ujar Noegardjito usai acara rapat umum anggota Gaikindo 2016, di hotel Pullman, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (23/2/2016).
Noegardjito melanjutkan, membangun jaringan purna jual lebih sulit dan mahal ketimbang membuat pabrik. Sebab, biaya yang harus dikucurkan tidaklah sedikit, minimal masing-masing wilayah berdiri dua atau tiga diler 3S (Sales, Service, Sparepart).
“Kalau hanya bangun pabrik saja di Indonesia dijamin tidak akan laku. Tetapi, kalau bangun pabrik dan juga jaringan purna jualnya banyak, maka masyarakat akan mencarinya dan bisa bersaing dengan produsen lainnya yang sudah lebih dulu ada di Indonesia,” ungkap Noegardjito.
Bagi dua produsen asal China itu, lanjut Noegardjito, harus bisa seperti itu jika ingin bertahan dan bersaing dengan merek lain di Indonesia. “Kalau sudah seperti itu, semuanya berjalan dengan lancar, termasuk penjualan,” kata Noegardjito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.