Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, untuk program LCE masih terus dipelajari. Sehingga, ketika program mobil emisi rendah itu digulirkan, Honda sudah bisa terjun ke pasar.
“Masih kita pelajari semuanya. Program ini memang tidak hanya untuk kelas rendah atau kecil, yang paling penting soal emisi” kata Jonfis usai penyerahan 200 unit BR-V ke tangan konsumen di mall Gandaria City, Sabtu (23/1/2016).
Lantas, produk Honda mana yang cocok untuk mengikuti program tersebut?
Jonfis juga belum bisa mengungkapkan. Alasannya, ia ingin mengetahui bagaimana isi peraturannya, sebab ini menyangkut emisi dan insentif yang akan diberikan oleh pemerintah.
“Kita lihat dulu seperti apa programnya, jika ada yang cocok dengan model yang sudah di pasarkan kita pakai itu, tetapi jika tidak kita akan membuat yang baru,” ungkap Jonfis.
Menurut regulasi yang berlaku (PP No 41 Tahun 2013), semua merek bisa mengikuti program LCE dan menikmati diskon Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) 25 persen bagi kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi terkini. Baik mesin bensin atau diesel, mesin berbahan bakar gas dan bensin, gas yang telah dilengkapi konverter kit, mesin dengan bahan bakar nabati (biofuel), teknologi hibrida, atau mesin khusus.
Dengan catatan bisa memenuhi dengan bahan bakar gas dengan konsumsi bahan bakar rata-rata minimum 20 sampai 28 kpl. Diskon PPnBM yang bisa dinikmati setiap merek juga bisa lebih besar sampai 50 persen - jika menggunakan mesin yang sama seperti ketentuan sebelumnya, namun konsumsi BBM rata-rata di atas 28 kpl.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.