Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Derita" Harley-Davidson Karena Pajak dan Lesunya Pasar

Kompas.com - 08/12/2015, 13:25 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Mendung kelabu masih menggelayut di atas langit PT Mabua Motor Indonesia, penjual resmi sepeda motor Harley-Davidson di Indonesia. Raihan penjualan yang terjun bebas tahun lalu karena regulasi pajak berlanjut di 2015, bahkan lebih parah karena situasi ekonomi.

Direktur Pemasaran dan Penjualan Mabua Motor Indonesia Irvino Edwardly mengatakan kepada KompasOtomotif, Selasa (8/12/2015), bahwa tahun lalu saja, penurunan penjualan sudah berada di kisaran 50 persen. Tahun ini turun lagi, namun ada produk yang menjadi ”penyelamat”.

”Penurunan penjualan paling drastis adalah di segmen mesin big twin engine (cc besar khas Harley-Davidson), tahun ini turun lagi 50 persen. Tapi kami terbantu dengan Street 500 sebagai model termurah. Jadi secara total kami mendekati perolehan tahun lalu sekitar 450 unit,” ujar Vino.

Kendati secara angka penjualan mirip dengan tahun lalu, namun Vino mengatakan secara nilai jauh berbeda, karena 70 persen didominasi Street 500 yang dijual di kisaran Rp 200 jutaan. Bandingkan dengan model lain yang masuk kategori big twin engine dengan banderol di atas Rp 700 juta.

Harga sepeda motor yang selangit itu akibat dari kenaikan dan penambahan pajak saat perusahaan mendatangkan sepeda motor utuh dari Amerika Serikat. Kondisi ini diperparah dengan perekonomian yang masih lesu, membuat lebih banyak orang berpikir lebih untuk belanja.

”Kami cuma bisa menunggu, tidak ada yang bisa dilakukan, sembari menunggu kebijakan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian, atau merevisi perpajakan. Karena mau tak mau kami tetap mengimpor utuh, tidak ada opsi lain,” ucap Vino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com