Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Inden Dahsyat Honda HR-V sampai 2016

Kompas.com - 24/06/2015, 11:15 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Calon pembeli Honda HR-V harus rela menunggu sampai 4-5 bulan untuk mendapatkan mobil idamannya. Bahkan untuk yang berburu tipe mesin 1.8L, tingkat kesabaran harus ditambah karena antrean sudah sampai awal 2016.

[Baca: Inden Honda HR-V Menumpuk sampai 2016]

Dikonfirmasi tentang ini, Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha menggenjot produksi. Namun peminat datang terus dan malah semakin banyak. Akhirnya, permintaan dan suplai tidak seimbang.

”Di awal tahun, target produksi 24.000 unit, tapi ternyata pemesanan sampai 30.000 unit. Suplai waktu itu hanya 15.000. Masalahnya, demand sekarang masih tetap tinggi. Kami tidak bisa mengejar, tapi tetap berusaha, mudah-mudahan bisa lebih cepat,” kata Jonfis kepada KompasOtomotif, Selasa (23/6/2015).

Dijelaskan detail, dari target 24.000 unit, berarti produksi per bulan 2.000 unit. Namun rencana awal itu akhirnya ditingkatkan menjadi 5.000 unit per bulan. Sampai hampir setengah tahun 2015, HPM berhasil memproduksi 19.000 unit HR-V.

Soal tipe mesin 1.8L yang diantre sampai awal 2016, Jonfis juga tak bisa mengelak. Hal itu disebabkan karena komposisi produksi tipe ini lebih sedikit. Dari jumlah HR-V yang diproduksi, 25 persennya adalah tipe 1.8 L.

”Dari 25 persen yang bisa kami produksi, permintaannya mencapai 30 persen, yang 5 persen sisanya ini yang harus menunggu lebih penjang. Tapi kami tetap akan berusaha menambah produksi setiap bulannya,” ujar Jonfis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau