Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Selepas Tambora, All-New Navara Menjelajah ke Sinabung

Kompas.com - 22/04/2015, 08:26 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Berastagi, KompasOtomotif – Selepas menaklukan Gunung Tambora di Dompu, Nusa Tenggara Barat, perjalanan Ekspedisi Alam Liar bersama All-New Navara berlanjut mendekati Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, Selasa (14/4/2015). Kali ini petualangan tim bukan hanya mengeksplorasi keindahan alam di puncak tertinggi Sumatera Utara itu tapi juga membawa misi kemanusiaan.

Gunung Sinabung mendadak aktif dan meletus pada 2010 lalu. Pada 2013 letusan kembali terjadi, sebanyak tujuh desa di sekitar terpaksa harus direlokasi untuk keselamatan. Letusan masih berlangsung hingga sekarang, aktivitas terakhir terekam pada awal April 2015. Gunung Sinabung mengeluarkan awan panas dan debu vulkanis yang mengancam kehidupan masyarakat.

Hal inilah yang menggerakan Nissan Motor Indonesia (NMI) mengarahkan tangan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu desa yang terkena dampak. Bantuan berupa bahan makanan diangkut tiga unit All-New Navara dari Medan.

Baca juga: Cara Terdaftar Jadi Penerima Dana PIP, Siswa SD-SMA Ikuti Langkah Ini

Secara simbolis Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division NMI menyerahkan sumbangan kepada Suang Karo-Karo, Assisten 1 Pemerintahan Setdakab Karo dan sejumlah perwakilan desa di rumah dinas Bupati Karo.

"Kegiatan penyerahan bantuan kepada masyarakat di sekitar Gunung Sinabung ini adalah bentuk komitmen nyata dari Nissan untuk berkontribusi kepada masyarakat. Ini adalah bantuan ketiga kalinya dari Nissan untuk korban bencana Gunung Sinabung yang sudah terjadi selama beberapa tahun,' ujar Budi.

"Aktivitas masyarakat sangat terganggu. Masyarakat Karo sebenarnya gigih Cuma karena situasi memang tidak banyak yang bisa dilakukan. Ke depan kami masih berharap NMI dan siapa saja yang tergerak mau membantu memberikan fasilitas lain, kami ucapkan terima kasih,” ucap Suang. 

Gunung Sinabung, lanjut Suang, tidak bisa ditebak, hampir setiap hari terjadi erupsi kecil, gempa tektonik, dan tremor. Ada 16 – 20 desa yang terkena dampak, sekitar 400 hektar lahan pertanian tidak bisa dimanfaatkan. Sebab itu bantuan kemanusiaan masih tetap dibutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau