Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nissan-Datsun Tagih Aksi Pemerintah Sikapi Pasar yang Jeblok

Kompas.com - 17/03/2015, 11:30 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Pasar otomotif nasional sedang lesu di awal tahun. Banyak faktor penyebab, termasuk penurunan daya beli karena melemahnya nilai tukar rupiah, diikuti inflasi, dan fluktuasi suku bunga.

Budi Nur Mukmin, GM Pemasaran dan Strategi Produk NMI, (13/3/2015), mengatakan, pasar otomotif di dua bulan pertama 2015 turun cukup banyak, mencapi 15-20 persen. ”Yang kami tunggu adalah aksi atau kebijakan pemerintah untuk mengendalikan. Kalau tidak, efeknya akan panjang,” ujar Budi.

Dirinya lantas menyodorkan data. Pada Januari lalu hanya 90.000-an unit, sedangkan Februari turun lagi menjadi 80.000 unit. Padahal, tahun lalu, saat penjualan mobil nasional ditutup di angka 1,16 juta unit, dalam sebulan pasar bisa mencapai 100.000 unit per bulan.

”Jadi itu sudah turun 20 persen, dan kecenderungannya berlanjut mengingat kondisinya masih sama. Untuk balik lagi menjadi 100.000 per bulan sudah terlalu berat,” tukas Budi.

Atas dasar itu Budi menyimpulkan, tak hanya Nissan dan Datsun yang saat ini terdampak melemahnya perekonomian, merek lain juga dipastikan mengalami kondisi yang sama. Pasar untuk menutup tahun 2015 diprediksi turun atau melambat.

MPV

Pasar MPV yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung juga diprediksi kena imbas. Budi justru menjagokan segmen LCGC yang akan bertahan. ”Ketika daya beli terbatas, mereka (konsumen) akan turun ke bawah. Misalnya dulu mengincar low MPV seperti Evalia atau Grand Livina, bisa turun ke Datsun Go+,” jelas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau