Shanghai, KompasOtomotif - Produsen mobil asing, antara lain Grup Volkswagen, Mercedes-Benz, dan Nissan mengaku tengah mendapat sorotan tajam oleh Televisi Nasional China, menyangkut harga suku cadang dan biaya perbaikan yang terlalu tinggi.
Menanggapi hal ini, para prinsipal dari tiga merek itu mengaku tengah menyelidiki tayangan tersebut guna mengambil langkah selanjutnya.
Acara bertajuk "3.15" ini ditayangkan dalam memperingati Hari Hak Konsumen di China. Tayangan ini bersifat investigasi, juga mengkritik beberapa merek lain, termasuk Jaguar Land Rover (JLR) menyangkut permasalahan komponen transmisi di beberapa model yang tertangkap kamera.
Saat ini, China merupakan salah satu basis produksi otomotif terbesar di dunia. Kritisi yang dilancarkan media, dianggap bisa melukai citra merek dan berujung pada berkurangnya penjualan.
Mercedes-Benz dan JLR, tengah menghadapi penyelidikan oleh pihak berwenang China karena diduga melakukan tindakan curang yang tidak kompetitif di pasar. China bahkan sudah menjatuhi denda buat Volkswagen pada akhir tahun lalu karena aksinya melakukan kartel harga.
Volkswagen disebutkan oleh China Central Television (CCTV), dikritik karena dinilai lamban menangani kasus kampanye perbaikan massal pada Sagitar di China.
"Kami sangat memperhatikan terhadap laporan CCTV dan kami meminta maaf pada konsumen yang merasa tidak nyaman," jelas Larissa Braun, jubir VW China, dilansir Autonews Europe (16/3/2015).
Perusahaan gabungan Nissan di China, menyatakan akan membentuk tim penyelidik, sekaligus memperkuat sistem pelayanan servis untuk konsumen, dalam pernyataan di situs resminya.
Sedangkan, Mercedes mengatakan akan melakukan pembelajaran dan mendorong para dealer untuk mengubah sikap bekerjanya di lapangan. Land Rover meminta maaf pada konsumen via situs resminya dan mengaku tengah mencari jalan untuk menyelesaikan masalah itu.