Atas aksinya yang penuh kontroversi ini, Wenas akhirnya menjelaskan alasannya. "Saya pernah mengalami kejadian traumatis karena tidak tertibnya pengguna jalan lain. Jadi, berdasarkan pengalaman itu, saya cenderung bereaksi tegas terhadap pengguna jalan lain yang tidak tertib," kata Wenas.
Wenas yang mengaku kerap menghabiskan waktu panjang di jalan kerap mengingat kembali pengalaman traumatis yang dialaminya ketika melihat pengguna jalan lain yang tidak tertib lalu lintas. "Aksi itu lebih karena emosi, trauma, dan aksi spontan di jalan yang mengakibatkan saya melakukan hal itu," lanjut Wenas.
Lantas, mengapa semua aksi yang dilakukannya itu semua terekam dengan dengan dua sudut kamera, seolah-olah memang niat dilakukan?
"Kalau kamera itu memang selalu terpasang di mobil saya karena saya biasa melakukan touring keliling Indonesia dan kerap merekam untuk berbagi dengan rekan dan teman. Jadi, memang selalu menyala," kata Wenas.
Kini, Wenas mengaku sudah jera dan mengaku salah atas perbuatannya di jalan. Meski tak sedikit pengguna internet yang mendukung aksinya, Wenas sadar kalau aksinya ini melanggar hukum.
"Saya mengatakan agar masyarakat jangan meniru perbuatan (yang saya lakukan) karena bisa menimbulkan hal negatif sampai korban lain di jalan," tutup Wenas.