Detroit, KompasOtomotif - Insentif berupa perang diskon yang terjadi pada persaingan penjualan mobil di Amerika Serikat dianggap tidak besar, dan reaksi yang terlalu berlebihan dilakukan pada beberapa kasus kampanye perbaikan massal (recall).
Hal ini disampaikan Sergio Marchionne, CEO Fiat Chrysler Automobile (FCA) disela pembukaan Pameran Otomotif Internasional Amerika Utara (NAIAS), dilansir Automotive News, Senin (12/1/2015).
Dalam kesempatan ini, Marchionne juga mengatakan, perusahaan tengah menimang-nimang apakah perlu memindahkan basis produksi Jeep Wrangler di Toledo, AS. Pasalnya, biaya tenaga kerja di sini bebannya hampir dari setengah dari rekor penjualan 1 juta unit Jeep yang terjual di seluruh dunia sepanjang 2014.
"Ini suatu hal yang tidak bisa diabaikan," jelas Marchionne, mengacu pada hasil rekor penjualan dan produksi Jeep di Toledo. Hal tersebut merupakan prestasi yang sangat membanggakan. "Kami seperti berhutang pada mereka (pabrik dan pegawainya)," lanjut Marchionne.
Ia mengaku berencana bertemu dengan Gubernur Ohio John Kasich dan Walikota Toledo D Michael Collins menyangkut masa depan produksi Wrangler di daerahnya. Isyu utama yang akan dibahas dipastikan menyangkut keuangan.
"Masalahnya besaran investasi yang harus dikeluarkan dan saya harus mencari cara bagaimana menghilangkan itu. Orang perlu melangkah maju dan menghilangkan jurang pemisah itu," beber Marchionne.
Tapi, nilai tukar dollar AS yang terus menguat di dunia membuat para pelaku industri otomotif jadi sangat menarik. Semua orang di luar AS sekarang mulai melirik lagi pasar dalam pandangan lebih menarik seperti tempo dulu," lanjut Marchionne.
Perang diskon
Ketika ditanya soal aksi perang diskon oleh sejumlah merek-merek di AS, Marchionne mengatakan, pelaku industri akan berusaha sekuat tenaga menjaga perusahan tetap sehat dan tidak akan mengorbankan keuntungan hanya demi mengejar pangsa pasar. Hal tersebut sudah terbukti dengan bankrutnya Chrysler dan General Motors di krisis 2008 silam.
"Kami terus pantau dengan detail level diskon yang diberikan. Ada dua faktor yang mampu menunjukan industri (otomotif) sehat dalam satu negara: diskon dan jumlah stok. Situasi kami jauh lebih baik ketimbang 2009," imbuh Marchionne.
Recall
Marchionne juga ditanya menyangkut langkah perusahaannya menggulirkan recall pada kendaraan yang seharusnya tidak perlu diperbaiki, agar terhindar dari sorotan Lembaga Keselamatan Jalan Raya dan Lalu Lintas (NHTSA) di AS. Pasalnya, tahun lalu FCA memperluas recall yang dilakukan terhadap mobil yang menggunakan komponen kantong udara dari Takata ke seluruh AS. Padahal, dalam pengujian perusahaan sendiri, potensi kejadian hanya terjadi di beberapa wilayah dengan tingkat kelembaban udara tinggi.
"Dalam beberapa kasus, kami mungkin terlalu berlebihan bereaksi terhadap masalah yang sama. Dalam banyak hal, masalah soal kantong udara mungkin terlalu berlebihan," tukas Marchionne.
Marchionne menambahkan, pelaku industri dan NHTSA akan menemukan keseimbangan dalam 12 sampai 18 bulan ke depan. Dalam hal biaya yang dibutuhkan untuk menggulirkan kampanye perbaikan massal, nantinya juga akan dibebankan pada konsumen.
"Ketika paradigma sudah jelas dan siap, mereka akan menjadi sturktur epidemik sehingga bisa diteruskan," jelas Marchionne menyangkut biaya recall.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.