Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Kenyamanan "SUV 2 Alam" di Perkotaan

Kompas.com - 19/12/2014, 11:51 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Tidak semua mobil berpenggerak empat roda (4WD) hanya bisa berinteraksi di area off-road. Banyak juga konsumen segmen tersebut yang menggunakannya diperkotaan bahkan menjadikannya sebagai sarana penunjang gaya hidup. Berangkat dari anggapan tersebut, test drive yang KompasOtomotif lakukan ini bukan bermaksud untuk blusukan mencari jalan lumpur atau mendaki di medan off-road, namun mengetahui sisi kenyamanan penggunaan di jalur on-road untuk mobil dengan konfigurasi gerak 4X4. Semoga bisa jadi gambaran sebagai bahan pertimbangan.

Toyota Fortuner 2.7 V 4X4 A/T adalah objek yang ingin kami gali. Memang bukan mobil baru, apalagi PT Toyota Astra Motor sudah mengeluarkan versi mesin diesel berpenggerak empat roda. Namun untuk sebagian kalangan, mesin bensin masih menawarkan sensasi berkendara yang berbeda.

Varian tertinggi versi bensin ini tentunya sudah ditunjang beberapa kelengkapan dibanding tipe reguler. Antara lain jok yang sudah bisa disetel dengan sistem elektrik. Tinggal pencet tombol-tombol yang ada di bagian kanan bawah jok pengemudi. Bangku bisa naik-turun, maju-mundur atau sandarannya bisa direbahkan sampai rata untuk melepas lelah jika diperlukan.

Dashboard standar, tapi sudah dilengkapi sistem informasi di bagian atasnya. Di sini bisa dilihat konsumsi bahan bakar real time, rata-rata, dan informasi lain yang terkait dengan transmisi. Selebihnya, sama dengan tipe lain.

Sistem 4WD
Bagian yang cukup menarik dipelajarai adalah sistem 4WD. Di konsol terdapat tuas kecil di depan tuas transmisi otomatik 4-percepatan. Di tuas itu tertera posisi gigi H, HL, N dan LL. Menu tersebut memang berbeda dengan pemain di segmen ini yang masih menyediakan menu 2H yang dipakai untuk menggerakkan roda belakang saja.

Seperti diketahui, Fortuner menerapkan sistem penggerak full time all wheel drive. Artinya, meski tuas diposisikan pada H, empat roda tetap bergerak, bukan cuma dua roda seperti biasanya. Tenaga mesin didistribusikan 40:60 ke roda depan dan belakang.

Keuntungannya, mobil ini dilengkapi Limited Slip Differential (LSD) dengan sensor daya cengkram (torque sensing). Jika salah satu roda terjebak lumpur, tenaga dipindahkan ke as roda lain yang tidak terjebak untuk membantu keluar dari kubangan. Namun karena ini bukan tes di dua alam, semua fitur itu tidak dirasakan.

KompasOtomotif - Aris F Harvenda Punya konsumsi bahan bakar yang tergolong irit untuk ukuran SUV berkaki empat

Konsumsi bahan bakar
Karena tenaga dikirim ke semua roda, efeknya pada konsumsi bahan bakar. Secara logika akan lebih boros jika dibandingkan dengan non-4WD. Namun KompasOtomotif mencatat konsumsi bahan bakar rute kombinasi (Jakarta - Bandung - Jakarta) masih tergolong cukup irit, mencapai 10,7 kpl. Angka itu juga dicapai dengan kondisi membawa cukup banyak barang plus empat orang di dalam mobil. Kemacetan kota Bandung dan Jakarta saat akhir pekan pun tak luput dari perjalanan test drive. Bahkan awak redaksi juga merasakan antrean di beberapa ruas tol dalam dan luar kota.

Angka tersebut menurut awak redaksi merupakan angka yang cukup baik jika berpegang dari beberapa alasan. Seperti, karakter SUV yang identik dengan bobot berat, memiliki mesin berkapasitas besar, 2.7L, dan terakhir berkaki empat (4WD). Tipikal pengendaraan yang dilakukan redaksi adalah eco driving.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau