Jakarta, KompasOtomotif - Selain mencoba memperbesar perakitan sedan di Indonesia, Pemerintah Indonesia berusaha menarik kendaraan berpenggerak empat roda (4x4) supaya tidak terus diimpor dari luar. Upaya ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 80 tahun 2014, yang ditandatangani MS Hidayat, Menteri Perindustrian periode 2009-2014.
Dalam Permenperin tersebut, tertutama pasal 17 ayat 3, yang menyatakan impor kendaraan dalam kondisi terurai tidak utuh atau incompletely knocked down (IKD) dengan bodi yang sudah dilas dan dicat hanya bisa diimpor untuk beberapa model tertentu. Pertama, untuk jenis kendaraan pengangkutan (passanger car) kurang dari 10 orang jenis sedan berkapasitas mesin 1.500 cc ke atas.
Kedua, untuk pengangkutan orang kurang dari 10 orang dengan sistem penggerak empat roda (4x4) dengan kapasitas silinder lebih dari 1.500 cc. Artinya, lewat peraturan ini, investasi yang perlu dilakukan agen tunggal pemegang merek (ATPM) lebih murah untuk mulai merakit lokal.
Nah, salah satu merek yang punya dan cukup konsentrasi di segmen kendaraan 4x4, adalah Mitsubishi, lewat PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB). KompasOtomotif coba menanyakan hal ini kepada Kosei Tamaki, General Manajer Eksekutif MMC Divisi Pemasaran KTB.
"Itu sangat menarik, tetapi sampai saat ini belum ada keputusan apapun menyangkut ini," jelas Tamaki kepada KompasOtomotif, di Gorontalo, belum lama ini.
Tamaki mengatakan, salah satu kekuatan utama Mitsubishi di dunia otomotif adalah kendaraan 4x4, sesuai dengan sejarah panjang Pajero di kejuaraan rally Dakar. Di Indonesia, ketangguhan pikap Strada Triton sudah dibuktikan oleh berbagai perusahaan di sektor perkebunan dan pertambangan.
"Passion kami (Mitsubishi) sebenarnya memang ada di kendaraan 4x4, berbeda dengan merek lain," lanjut Tamaki.
Sampai kini, Mitsubishi masih mengandalkan pabriknya di Thailand untuk memasok secara utuh (CBU) Pajero Sport Dakar (4x4) dan Strada Triton ke Indonesia, yang masih diuntungkan dengan bea bebas masuk (0 persen) karena sesama anggota ASEAN. Namun, bila ada produk yang dikirim langsung dari negara non-ASEAN, Jepang contohnya, maka memproduksi kendaraan di secara lokal bisa jadi pilihan terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.