Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Transportasi Massal Oke, Mobil dan Sepeda Motor Tetap Dicari

Kompas.com - 20/11/2014, 11:05 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Bogor, KompasOtomotif – Pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang sudah ditetapkan pemerintah per 18 November 2014 cepat atau lambat akan berpengaruh pada perbaikan infrastruktur, termasuk transportasi massal. Andai hal itu terwujud, moda transportasi lain seperti mobil dan sepeda motor tetap dicari dan berkembang.

Seperti yang dikatakan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo di Bogor, (18/11/2014), bahwa transportasi massal yang baik justru akan menjadi jembatan dalam jangka panjang untuk perkembangan perekonomian.

”Jika perekonomian berkembang karena transportasi massal dan infrastruktur sudah memadai, efek langsung juga akan terasa pada industri otomotif di Indonesia. Mobil tetap akan menjadi salah satu moda transportasi yang digunakan,” terang Samulo.

Pernyataan itu dipertegas oleh pendapat Direktur Pemasaran PT Astar Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra di kesempatan yang sama. Dikatakan bahwa perbandingan antara populasi dan kepemilikan mobil di Indonesia masih tinggi.

Dari presentasi yang dipaparkan Amelia, China dengan 1,3 miliar penduduk, perbandingan orang dengan mobil 1:10, Thailand dengan 67 juta penduduk perbandingannya 1:5. Lalu Amerika dengan 320 juta penduduk sudah 1:1, sama seperti Jepang dan Jerman dengan perbandingan 1:1.

Indonesia dianggap masih jauh, dan industri otomotif sangat berpeluang besar, apa pun kondisinya kelak, termasuk perbaikan infrastruktur dan sarana transportasi massal yang memadai.

Sepeda motor
Sementara itu, di lain hal, industri sepeda motor juga diprediksi tak akan berhenti karena transportasi publik yang semakin bagus. Menurut Direktur HR, GA, dan IT PT Astra Honda Motor Markus Budi, masyarakat Indonesia tetap butuh sepeda motor sebagai transportasi utama. Alasannya, karena mudah dan murah.

”Sebaik apa pun transportasi massal, orang akan tetap memiliki satu atau dua sepeda motor. Dan dari satu atau dua sepeda motor itu adalah Honda,” tukas Markus. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau