Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Masih Ketergantungan dengan Bensin

Kompas.com - 10/11/2014, 18:30 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Stuttgart, KompasOtomotif – Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, khususnya bensin, masih sangat tinggi. Bosch Group mengeluarkan ”peta” ketergantungan bahan bakar dan tenaga penggerak otomotif dunia. Menarikya, world map itu dibagi-bagi per kawasan, disesuaikan dengan pasar terbesar mobil dunia.

Dari sana bisa dilihat bahwa bensin masih sangat populer. Semua kawasan di dunia masih ketergantungan. China menjadi konsumen terbesar. Hampir 100 persen mobil di sana menggunakan bensin sebagai sumber tenaga. Sementara Jepang dan Amerika Serikat, lebih dari 70 persen mobil juga ”minum” bensin.

Hibrida dan elektrik
Satu dari lima mobil di Jepang adalah hibrida. Ini 19 persen mobil di sana menggunakan mesin berteknologi ini. Meningkatnya penggunakan mobil hybrid sangat siginifikan mengurangi pemakaian bensin. Meski masih tetap pakai bensin, namun mesin jenis ini mampu meningkatkan efisiensi sampai 15 persen. Di Uni Eropa dan Amerika, hanya 3 persen mobil hibrida yang berkeliaran.

Bosch memprediksi, 113 juta mobil yang terjual di dunia pada 2020 (asumsi), 6,5 juta akan menggunakan teknologi hibrida, 3 juta plug-in hybrid, dan 2,5 juta murni mobil elektrik.

Diesel
Perkembangan teknologi mesin diesel cukup memberikan dampak terhadap berkurangnya konsumsi bensin. Kawasan paling sukses adalah Uni Eropa dengan 53 persen mobil di sana menggunakan bahan bakar solar. Tentu saja, diesel yang digunakan sudah memenuhi standar emisi yang ditetapkan. Potensi besar juga ada di India dan Korea Selatan.

Flex Fuel (bensin-ethanol)
Brazil menjadi pasar yang paling banyak menggunakan bahan bakar kombinasi. 75 persen mobil di kawasan ini menggunakan bahan bakar yang fleksibel. Bisa bensin, kadang bisa diisi dengan etanol. Pakai etanol akan berakibat baik pada lingkungan dengan emisi yang sanga rendah.

CNG
Jenis bahan bakar ini mulai diterima dunia. Dekade terakhir, pertumbuhan penggunanya mencapai 25 persen. Faktanya, harga bahan bakar yang terbuat dari gas alam ini 50 persen lebih murah ketimbang bensin, sekaligus lebih ramah lingkungan. Korea Selatan memimpin dalam penggunaan CNG dunia untuk mobil-mobil yang beredar dengan prosentase 11 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau