Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Pengguna Kendaraan Komersial Tunggu Kabinet Baru

Kompas.com - 21/10/2014, 10:45 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Medan, KompasOtomotif – Para pengusaha yang saat ini bergerak di banyak bidang, terutama di luar Jawa, masih dalam kondisi wait and see sembari menjalankan bisnis yang ada. Penambahan kendaraan angkut hingga peremajaan cenderung diundur menunggu situasi kondusif, berharap tuah dilantiknya presiden baru.

Head of Area Coordinator Truck & Bus Department KTB Doni Maksudi mengatakan, banyak pengusaha yang sudah menahan diri sejak sebelum bergulirnya pemilihan presiden beberapa waktu lalu. ”Tampak pada penurunan pasar kendaraan komersial hingga saat ini. Pengusaha menahan hingga tersusunnya kabinet baru,” terangnya, di Medan, (17/10/2014).

Tentu, imbuh Doni, hal ini tidak berlaku untuk para pengusaha yang sudah pasti punya proyek tertentu. Misalnya pengusaha konstruksi yang harus menjalankan bisnis dengan kondisi dan situasi apa pun. Penambahan kendaraan terus dilakukan.

Doni memperkirakan, menjelang akhir tahun seperti sekarang ini, tren penjualan kendaraan komersial akan kembali meningkat. ”Pengusaha sawit masih menjalankan usahanya dan tampak berjalan normal. Pertambangan sedang drop. Logistik sedang baik, karena menjadi alternatif usaha. Nah, para pengusaha kecil ini yang mungkin lebih wait and see,” tegas Doni.

Ditemui di sela-sela Truck Campaign, di Ballroom Santika Premiere Dyandra Hotel, Medan, Steven Piliang, salah satu pengusaha konsumen truk Mitsubishi mengatakan kepada KompasOtomotif bahwa usaha kebutuhan pokok yang dijalankannya saat ini tetap baik, meski sedang tertahan.

”Sengaja menahan dulu untuk menambah armada dan investasi. Di daerah kondisinya nggak seperti di Jawa, semua susah ditebak. Harga kebutuhan pokok masih fluktuatif. Nanti kalau sudah stabil setelah pemilihan presiden beres dan perekonomian kelihatan arahnya, saya sudah siap modal,” kata Steven yang malam itu membeli dua unit truk medium FE74.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau