Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Pelatihan Mercedes-Benz Indonesia Tertua di ASEAN

Kompas.com - 14/08/2014, 15:50 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Tangerang Selatan, KompasOtomotif - Sejarah Mercedes-Benz di Indonesia telah diukir sejak 1978. Salah satu bukti, adanya fasilitas pusat pelatihan atau dikenal dengan sebutan Central Training Department (CTD) yang terletak di Ciputat, Tangerang Selatan.

Di sinilah pusat penggemblengan sebagian besar teknisi yang bekerja untuk Mercedes-Benz Indonesia (MBI). Selama 36 tahun, CTD telah meluluskan 36 angkatan pelatihan dengan total 800 teknisi baru. Pada Kamis (14/8/2014), MBI baru saja melepas 16 teknisi angkatan 36 yang akan bekerja di berbagai dealer di seluruh Indonesia.

Seluruh mantan siswa dibekali kurikulum dan Silabus Automotive Mechatronic Training Program yang diselenggarakan selama tiga tahun untuk setiap angkatan. Sama seperti yang diterapkan di wilayah Asia Timur dan Tenggara.

"Negara lain seperti Singapura, Thailand, Malaysia, juga punya pusat pelatihan seperti ini tapi kita yang tertua di ASEAN, sudah 36 tahun," ujar Deputy Director Central Traing MBI Eko Setiyodiwarno, selepas meluluskan angkatan 36, Kamis (14/8/2014).

Febri Ardani Salah satu ruang praktek siswa di Central Training Department Mercedes-Benz Indonesia.
Perkembangan
Standarisasi yang berlaku di CTD selalu berubah mengikuti perkembangan teknologi Mercedes-Benz. Pada 1996 fokus utama dibebankan di bidang elektrik dan pendidikan mekanis yang dianggap sebagai pelengkap. Lalu pada 2004, pembelajaran siswa menggabungkan elektrik dan mekanis yang disebut "Mechatronic".

"Disatukan kembali karena kami melihat keduanya punya kepentingan berjalan beriringan. Keduanya saling ketergantungan," papar Eko.

Metode pembelajaran tidak mengikuti jalur pendidikan nasional, Eko menjelaskan tujuan utama CTD mencetak teknisi andal siap kerja. Jadi porsi pelatihan didominasi praktik hingga 80 persen, sisanya teori. Siswa diajak mengenal lebih dalam setiap sudut teknis agar bisa memecahkan masalah otomotif di masa depan.

"Kami ingin siswa belajar dengan cepat, mengikuti kebutuhan perkembangan otomotif terutama Mercedes-Benz," terang Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau