Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMW "Recall" 1,6 Juta Unit Seri-3 di Dunia

Kompas.com - 17/07/2014, 11:40 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Munich, KompasOtomotif - BMW mengumumkan kampanye perbaikan massal (recall) terhadap seluruh Seri-3 di dunia dalam rentang produksi Mei 1999 sampai Agustus 2006. Tidak tanggung-tanggung, total 1,6 juta unit sedan menengah di seluruh dunia dicurigai bermasalah pada komponen kantong udara (airbag) penumpang depan.

Seluruh model ini menggunakan pasokan komponen dari Takata Corp yang sebelumnya sudah menjangkit jutaan unit produk Toyota, Nissan, dan Honda. Masalahnya, pompa pada kantong udara bisa mengembang sendiri tanpa adanya benturan atau kecelakaan, sehingga justru mengancam keselamatan penumpang depan.

Dave Buchko, juru bicara BMW mengatakan, perusahaan memutuskan menggulirkan recall untuk seluruh model Seri-3 yang dipasarkan global. Tahun lalu, recall serupa sudah dilakukan karena masalah yang sama terhadap 240.000 unit Seri-3 juga di pasar global.

"Langkah antisipasi, kami merasa sekarang waktu yang tepat adalah membawa semuanya masuk dan menggantikan komponen kantong udara penumpang depan," jelas Buchko (16/7/2014). Model yang sudah masuk dalam recall sebelumnya, dipastikan sudah diperbaiki.

Dalam lima tahun terakhir, tercatat lebih dari 12 juta unit kendaraan yang kena recall karena komponen kantong udara bermasalah pasokan Takata asal Jepang. Selain BMW, beberapa merek lain yang terjagkit masalah ini, juga terjadi pada Honda, Mazda, Subaru, Mitsubishi, Ford, dan Chrysler.

Sampai pengumuman ini dilakukan, BMW mengaku belum ada kecelakaan atau korban karena masalah ini. Jika diurai, lokasi pemasaran terbesar BMW Seri-3 ada di AS dengan 574.000 unit kendaraan. Sekitar 450.000 unit dipasarkan ke Jerman, dan 189.000 unit di Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com