Mengacu data penjualan sementara yang diterima KompasOtomotif, dari salah satu agen tunggal pemegang merek (ATPM) anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, menunjukkan, kalau penjualan ritel Toyota, Mitsubishi, Nissan, dan Isuzu turun. Sementara lonjakan penjualan masih bisa dinikmati Honda, Suzuki, Daihatsu, dan Mazda.
Sebagai penguasa pasar mobil nasional, penjualan ritel Toyota dalam empat bulan pertama tahun ini tercatat 167.323 unit turun 0,7 persen dari sebelumnya 168.579 unit. Sementara penurunan terbesar harus dialami Nissan dengan hasil 19.695 unit, anjlok hingga 22,4 persen dari sebelumnya sempat 25.412 unit.
Dari sisi lain, Honda lagi menikmati lonjakan penjualan pada awal tahun ini, dengan torehan 58.681 unit, atau melesat 59 persen dari sebelumnya 36.893 unit. Kenaikan terbesar kedua dinikmati Suzuki dengan hasil 68.501 unit, naik 12,9 persen, dari sebelumnya 60.628 unit.
Persaingan
Hasil negatif yang diperoleh Toyota dan lonjakan penjualan yang dialami Honda dan Suzuki berkaitan dengan persaingan pasar di segmen kendaraan multiguna tingkat bawah (MPV low). Dominasi Avanza yang sudah berlangsung sejak 2004 akhirnya mulai goyah, setelah Suzuki melepas Ertiga ke pasar mulai 2012. Kondisi semakin memburuk bagi Toyota dengan langkah Honda melepas Mobilio ke pasar mulai akhir 2013 lalu.
Untuk menghadapi persaingan, Toyota juga sudah melakukan berbagai aktivitas promosi, termasuk melepas varian baru untuk "MPV sejuta umat". Tapi, reaksi konsumen seolah sudah jenuh dan mendapatkan alternatif pilhan yang lebih segar dengan hadirnya Ertiga dan Mobilo di pasar.
Total penjualan ritel mobil nasional selama empat bulan pertama tahun ini tercatat 501.867 unit, atau naik 5 persen, dibandingkan periode yang sama sebelumnya cuma 479.246 unit. Masih positifnya pasar, disebabkan semakin larisnya model-model mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) yang ada di pasar.
Melalu segmen baru (LCGC), pasar yang sebenarnya stagnan, bisa tetap memperoleh hasil positif, meskipun tidak besar lonjakkannya.