Stuttgart, KompasOtomotif - Organisasi penilaian kinerja keselamatan mobil Eropa (Euro NCAP) memberikan rapor buruk buat lima mobil produksi India, Tata Nano, Suzuki Alto 800, Ford Figo, Hyundai i10, dan Volkswagen Polo. Kelimanya dinilai gagal melindungi penumpang dewasa pada uji tabrak depan dengan kecepatan 56 dan 64 kpj.
Pengetesan dilakukan sebagai bagian dari rencana global PBB terkait regulasi keamanan berkendara untuk setiap anggotanya. Kelima mobil yang dipiliih mewakili mobil terlaris di India, bila dijumlahkan populasinya mencakup 20 persen penjualan seluruh mobil baru. Semua merupakan varian terbawah yang dibeli oleh Global NCAP di salah satu dealer di India lalu diekspor ke Jerman. Perwakilan pabrikan diizinkan untuk melihat ketika pengetesan dilakukan oleh para ahli.
Kelima model harus melalui dua jenis pengetesan. Pertama uji tabrak depan berkecepatan 64 kpj untuk mengetahui perlindungan penumpang dewasa. Kedua, sesuai rekomendasi PBB, tes dilakukan pada kecepatan 54 kpj.
Dalam laporan yang dirilis Global NCAP menyimpulkan, kombinasi struktur mobil yang baik dan kelengkapan kantung udara, merupakan cara untuk setidaknya mendapatkan satu bintang ketika diuji tabrak depan dalam kecepatan 56 kpj. Kelengkapan tersebut juga menawarkan perlindungan ketika diuji pada kecepatan 64 kpj.
Struktur
Hanya Nano yang tidak mendapatkan rangking sama sekali. Laporan tersebut menyatakan, struktur yang dimiliki terbukti tidak memadai, konstruksi bodi yang lemah tetap tidak efektif meredam risiko cedera walaupun sudah ditambahkan kantung udara.
Tanpa kantung udara, semua model dinilai gagal melindungi penumpang dewasa. Sedangkan untuk perlindungan anak kecil, i10 hanya meraih satu bintang, Alto 800 dan Figo dua bintang, sedangkan Polo tiga bintang.
“Sungguh mengkhawatirkan melihat level keamanan yang tertinggal 20 tahun di belakang standar lima bintang yang sekarang sudah umum di Eropa dan Amerika Utara,” ujar Max Mosley, bos Global NCAP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.