Las Vegas, KompasOtomotif - Toyota Motor Corporation (TMC) – khususnya Toyota Amerika Serikat – berlari lebih cepat untuk mengomersialkanmobil hidrogen atau sel bahan bakar (fuel cell). Tahun depan, produsen #1 di dunia tersebut mulai menjual mobil hidrogen di Negeri Paman Sam.
Untuk mendukung layanan kepada pemilik atau pemakai mobil hidrogen, Toyota menyiapkan sarana utama, yaitu stasiun pengisian hidrogen melalui jaringan dealernya di negara tersebut, termasuk mengolah sampah di tempat pembuangan.
Hal tersebut dikemukakan oleh Bob Carter, Wakil Presiden Toyota Group Amerika Serikat pada wawancara saat memperkenalkan mobil hidrogen kemarin pada Consumer Electronics Show (CES) 2014 yang berlangsung saat ini di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.
Mobil hidrogen pertama Toyota yang akan dijual tersebut adalah sedan seukuran Camry. Untuk mendukung penjualan, Toyota AS berencana membuat jaringan stasiun pengisian hidrogen.
Sedan hidrogen yang akan dijual tersebut - disebut juga FCV (fuel cell vehicle) - versi konsepnya dipamerkan di CES. Biaya untuk memproduksi mobil tersebut sudah bisa diturunkan. Bahkan, diperkirakan, nantinya bisa dijual dengan harga 50.000 dollar AS (Rp 600 juta dengan kurs sekarang).
Untuk itulah, Toyota melakukan segala upaya mendirikan stasiun pengisian hidrogen yang semakin banyak. “Kami lemparkan semuanya ke dinding. Kami tahu, kami harus mendorong pembangunan infrastruktur,” jelas Carter.
100 Stasiun Pengisian
Sebelumnya, selain Toyota, Hyundai dan Honda mengumumkan rencana menjual crossover hidrogen di California. Alasannya, pada 2025 negara bagian tersebut akan mengeluarkan regulasi, mobil yang boleh berkeliaran di jalanan harus bebas dari polusi.
Saat ini, di negara bagian tersebut sudah ada 10 stasiun pengisian hidrogen umum dan akan bertambah lagi dengan target, 100 stasiun sampai akhir dasawarsa ini. Untuk ini, pemerintah negara bagian Kalifornia sudah menyiapkan dana 200 juta dollar AS untuk membangun jaringan pengisian hidrogen sampai 2024.
Khusus Toyota, proyek ini dijalankan dengan mengandeng Universitas California di Irvine . Menurut Carter, hanya diperlukan 68 stasiun pengisian di negara bagian tersebut agar pengguna mobil hidrogen merasa aman bisa jalan-jalan dengan tenang.
Dari Sampah
Menurut Craig Scoot, manajer mobil dengan teknologi maju Amerika Serikat, Toyota menempuh cara berbeda untuk mendapatkan hidrogen. Dijelaskan, kalau untuk industri, hidrogen diperoleh dengan menguapkan gas alam, Toyota mengeksplorasi sumber alternatif termasuk gas metana dari tempat pembuangan sampah. Toyota juga bekerjasama dengan perusahaan lain membuat dispenser hidrogen di tempat pembuangan sampah.
“Cara hebat memulai peralihan, mendapatkan hidrogen secara berkelanjutan. Dengan ini ada kompetisi,” jelas Constantine Samaras, asistenprofesorrekayasa dari Universitas Carnegie Mellon di Pittsburg yang diwawancarai Bloomberg.
“Toyota akan bekerja dengan perusahaan lain membangun stasiun pengisian hidrogen pada tempat pembuangan sampah atau tempat lain yang belum punya jaringan pipa gas alam,” kata Samaras. Untuk membangun stasiun pengisian hidrogen,menurut Carter, bisa dilakukan dalam beberapa beberapa bulan saja.
Sekali mengisi tangki hidrogen, mobil bisa diajak jalan sampai 483 km. Mobil konsep yang dipertontonkan di Las Vegas, sekali isi hidrogen, bisa untuk memenuhi kebutuhan energi di rumah dalam seminggu.
Para insinyur Toyota, saat ini juga sedang mengembangkan alat yang menghubungkan mobil dengan mobil yang berfungsi sebagai generator cadangan. Dengan cara ini, mobil hidrogen lebih cepat muncul, tidak seperti perkiraan publik sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.