Michigan, KompasOtomotif - Militer Amerika Serikat di bawah komando
Tank Automotive Research Development and Engineering Centre (TARDEC) mengembangkan prototipe
Ultra Light Vehicle (ULV) hibrida sebagai pengganti "kendaraan dinas" Humvee yang dinilai terlalu boros bahan bakar.
Sebagai sumber penggerak, digunakan mesin diesel 'boxer' V8 6,5 liter milik Subaru yang menghasilkan tenaga 178 PS dan torsi 353 Nm. Tambahan lain, dua motor listrik buatan Remy 410HVH HT, masing-masing menyediakan tenaga ekstra 271 PS dan torsi 1144 Nm yang bisa ditingkatkan menjadi 374 PS dan torsi 1,655 Nm.
Autoblog Suasana kabin prototipe hibrida Ultra Light Vehicle
Kini konsumsi bahan bakar mencapai 11 km/l dan bila menggunakan baterai bisa untuk menempuh jarak 34 km. Bila mesin diesesl dan baterai digabungkan, hasilnya 539 km.
Autoblog Prototipe hibrida Ultra Light Vehicle
Menurut pihak militer, kendaraan tempuh hibrida punya dua keuntungan. Pertama bisa menjelajah tanpa suara. Kedua, mesin listrik langsung menggerakan setiap roda sehingga
poros atau as kopel tidak dibutuhkan. Menambah perlindungan awak kabin saat menghadapi bahaya ranjau darat.
Harga produksinya diperkirakan tidak lebih dari Rp 3 miliar per unit, masih "sesuai" dengan bujet ekonomis militer. TARDEC mengatakan masih terus melakukan pengetesan dan pengembangan pada tahun ini, sampai versi final produksinya bisa dipastikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.