Akhirnya, Bus "Double Decker" London Jalan Lagi

London, KompasOtomotif - Bus tingkat merah khas London "double decker" telah menjalani ujicoba di jalan kota, seminggu sebelum Natal kemarin. Transportasi umum yang bernama asli Routemaster dan kini diproduksi oleh Wrightbus itu (dulu diproduksi Associated Equipment Company) tetap punya pintu belakang lebar dengan tiang yang merupakan ciri khas dari bus tersebut, yang memungkinkan penumpang untuk melangkah naik dan turun dengan cepat.

Panjang "double decker" ini 11,2 meter, lebar 2,55 meter, dan tinggi 4,4 meter (lebih panjang dari versi lawas sekitar 2 meter) dan bisa membawa 88 penumpang, yaitu lantai bawah 22 kursi, 1 area untuk kursi roda, lantai atas 40 kursi, dan 25 orang berdiri.

Keunikan desainnya adalah mempertahankan bentuk asli, terutama pada pintu belakang dan tangga memutar, serta lengkungan pada bodi. Selain ada dua tangga, kaca depan dibuat membulat supaya sopir bisa melihat dan memastikan apakah masih ada penumpang yang akan naik (menghindari blindspot). Bus ini sendiri dibuat setelah adanya sayembara desain yang pemenangnya akan masuk dalam tim desainer, salah satunya Norman Foster (desainer Aston Martin).

Bus digerakkan oleh mesin hibrida diesel-elektrik sehingga memenuhi faktor efisiensi. Namun tak disebutkan mengenai detail dan komposisi bahan bakarnya.

Bicara soal efisiensi, faktor ini pula yang membuat "double decker" sempat dilarang. Sejumlah bus versi sebelumnya dilarang dengan alasan kebanyakan tenaga kerja (efesiensi peran kernet), lalu masalah soal waktu keluar-masuk setelah bus dioperasikan satu orang.

Lalu mengapa sejumlah pihak terkesan ngotot untuk menghadirkan kembali bus merah ini? Hal tersebut tak lain karena "double decker" sudah jadi ikon, bahkan identitas London, seperti juga telepon umum merah, dan kotak pos merah. Isu budaya ini yang kemudian dijadikan alat kampanye Boris Johnson  menang sebagai Wali Kota London. Dia berjanji menghadirkan lagi Double Decker ke London.

Double decker modern ini akan mulai beroperasi pada Februari 2012 dan Sebanyak delapan unit digunakan dalam Olimpiade London 2012. (Dimas)