Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! Beredar 1 Juta Ban Mobil Nonstandar dari China dan India

Kompas.com - 14/10/2009, 11:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagi pemilik mobil, berhati-hatilah ketika membeli ban saat ini. Pasalnya, terdapat 1 juta ban nonstandar dari China dan India yang beredar di pasar domestik.

Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan, praktik penyelundupan kerap dilakukan produsen ban dunia, seperti China dan India. Para produsen tersebut diperkirakan juga melakukan praktik pemindahan barang impor antarkapal untuk menghindari bea masuk (BM) yang tinggi.

Sekadar mengingatkan, BM impor ban saat ini sebesar 15 persen. Namun, BM untuk negara di wilayah ASEAN hanya dipatok 5 persen. Jadi, produsen ban dari kedua negara tersebut biasa memindahkan produknya di negara ASEAN terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke Indonesia.

"Saya minta pihak asosiasi perlu berkoordinasi dengan dinas perindustrian dan perdagangan di daerah, juga dengan bea cukai untuk memantau ban impor ini," ujar Fahmi seusai membuka Diskusi Industri Ban Mendukung Program Keselamatan Berkendara di Gedung Departemen Perindustrian (Depperin) pada Rabu (14/10) di Jakarta.

Direktur Industri Kimia Hilir Depperin Tony Tanduk menambahkan, saat ini total pasar ban pengganti di Indonesia sekitar 15 juta unit per tahun. Adapun produsen lokal hanya mengisi 10 juta unit, sementara sisa 5 juta unit berasal dari produk impor.

"Dari 5 juta unit ini, diperkirakan 1 juta hingga 2 juta unit dinikmati produk ban nonstandar. Ini yang harus dibendung dengan penggalakan SNI (Standar Nasional Indonesia) wajib yang sudah diberlakukan sejak 1 April 2006 (Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 59 Tahun 2004 tentang Pemberlakuan SNI Ban secara Wajib)," tutup Tony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com