Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Jurus Menerjang Banjir

Kompas.com - 12/01/2009, 05:42 WIB

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan bahwa mulai minggu ini merupakan puncaknya hujan. Berarti curah air yang cukup deras itu bakal menyuguhkan dua pemandangan banjir dan kemacetan.

Bagi pengendara mobil, "kolam dadakan" jelas jadi dilematis, baik yang menggunakan kendaraan non-SUV maupun MPV. Lebih-lebih,  pengendara sedan sangat riskan untuk menerobos genangan air. Sebelum menerjang, ada baiknya cermati beberapa petunjuk di bawah ini.

1. Ketinggian air
Patokan ketinggian air sebatas setengah dari velg mobil (untuk ukuran standar, dan tidak berlaku yang sudah ganti jadi lebih ceper). Kalau sampai ukuran itu, berarti air sudah menempel pada dek.

2. Ketinggian gril
Bisa juga ketinggian air diukur memakai betis orang dewasa (dibayangkan) atau setengah dari ketinggian gril sebagai batas paling puncak toleransi. Ini pun kalau nekat untuk menerjangnya.

3. Posisi air filter
Selain ketinggian air yang terhampar di depan, Anda wajib mengetahui "pintu gerbang utama" masuknya air ke jeroan mesin. Terutama lewat saluran saringan udara yang tersedot dari saluran isap (air duct) yang masuk ke ruang bakar. Bahayanya, air yang masuk ke situ menimbulkan tekanan yang bakal menahan gerak piston sehingga menyebabkan water hammer.

Itu sebabnya, kenapa mobil off-road dikasih snorkel, agar bisa berenang. Jadi, meski terendam, selama mesin masih menyala (dalam putaran stasioner), knalpot tak akan termasuki air.

4. Knalpot belalai
Boleh dipakai boleh tidak. Namun, sekadar informasi saja bahwa tekanan gas buang dari mesin sangat kuat untuk menahan masuknya air (saat mobil berjalan). Cara lain, ketika menerjang air, sebaiknya pertahankan putaran mesin merata. Biasanya, yang membuat putaran mesin turun adalah adanya mobil mogok di depan. Jadi, untuk menerjang panjangnya genangan, pastikan di depan sudah kosong betul (jangan beriringan).

5. Gantung kopling
Karena takut mesin mati saat melibas genangan air, untuk menjaga putaran mesin tetap tinggi, ini dilakukan dengan menekan setengah pedal kopling. Padahal, bukan "raungan" mesin yang diperlukan, melainkan putaran yang konstan (1.500-2.000 rpm).

Dengan cara kopling gantung itu, pelat kopling dan dekrup akan akan selalu terbuka dan panas. Rembesan air akan kontan menguap.

6. Transmisi otomatis bisa berenang
Untuk mobil bertransmisi otomatis, setelah mengetahui kondisi ketinggian air dan posisi air filter, pindahkan tongkat persneling ke posisi satu, apalagi yang sudah menggunakan CVT seperti XTronic pada Nissan, ini tinggal masukkan ke gigi satu layaknya transmisi manual. Atau tiptronik pada Honda Jazz dan Toyota Yaris, ini tinggal masukkan ke posisi S dan arahkan ke gigi satu atau dua.

7. Periksa rem

Setelah lolos dari berenang, jangan langsung tancap gas. Sambil jalan pelan tekan pedal rem berkali-kali untuk memastikan kalau perangkat penghenti laju berfungsi dengan baik. (eRIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com