Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaikindo Berharap Pemerintah Hapus Pajak Kendaraan Kecil

Kompas.com - 11/12/2008, 21:22 WIB

JAKARTA, KAMIS — Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo mengharapkan pemerintah menghapus Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) mobil kecil berkapasitas 1.500 cc ke bawah, terutama di segmen kendaraan serbaguna (MPV) guna membantu kinerja industri otomotif nasional tahun depan. "Tahun depan, pasar mobil di Indonesia akan turun sekitar 30 persen," ujarnya ketika ditemui di sela-sela perakitan perdana mobil China, Foton, di Jakarta, Rabu (10/12).
 
Bambang memprediksi, total penjualan mobil 2009 berkisar dari 350.000 sampai 450.000 unit. Untuk 2008, ia memperkirakan target 600.000 unit tampaknya bisa tercapai. "Karena sampai November saja sudah mencapai total 563.000. Jika di Desember ini bisa meraih 40.000, itu berarti terpenuhi," ungkapnya kepada Kompas.com di sela-sela pameran motor di JCC.

Penurunan itu, menurut Bambang, dipicu banyak hal, seperti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang masih tinggi di atas delapan persen (9,25 persen) saat ini akan memengaruhi permintaan mobil di dalam negeri. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah, yang kini berada di angka Rp 11.000-an dan terbatasnya likuiditas sebagai dampak krisis keuangan global, juga turut melemahkan daya beli dan penjualan mobil tahun depan.

"Kalau pemerintah menghapus PPnBM mobil, terutama MPV 1.500 cc ke bawah, itu akan sangat menolong pasar otomotif tahun depan. Kami sedang mengkaji lebih jauh mengenai hal itu sehingga tidak bisa diumumkan sekarang (hasil kajiannya)," ujar Bambang yang menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini paling tinggi mengenakan pajak terhadap kendaraan bermotor, dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Bahkan Thailand, lanjutnya, menghapuskan PPnBM mobil kabin ganda dan pikap karena negara itu ingin menjadi basis industri jenis mobil tersebut. "Kami berharap pemerintah juga demikian karena Indonesia ingin fokus pada produksi mobil MPV, " ujarnya.

Hal senada dikemukakan Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan. Ia mengatakan, komponen pajak kendaraan di Indonesia bisa mencapai sekitar 50 persen untuk kendaraan yang dirakit di dalam negeri, sedangkan yang diimpor secara utuh (CBU) pajaknya bisa mencapai 100 persen. "Industri otomotif di Indonesia, baik mobil, maupun sepeda motor, memiliki basis produksi yang kuat dan menyerap tenaga kerja yang banyak. Oleh karena itu, pemerintah perlu membantu agar industri itu tetap memiliki kinerja yang baik melalui kebijakan yang membuat harga mobil lebih terjangkau sehingga pabrik jalan dan banyak masyarakat bekerja," ujarnya.

Johnny yang juga menjadi salah satu Ketua Gaikindo menilai insentif fiskal, seperti penghapusan dan penurunan PPnBM, akan sangat membantu industri otomotif yang terancam anjlok kinerjanya tahun 2009 akibat dampak krisis keuangan global.
  
Sementara itu, Direktur Industri Alat Transportasi Panggah Susanto mengatakan, pemerintah mengarahkan program pengembangan industri mobil kepada upaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan serbaguna (MPV), truk ringan, dan sedan kecil. "Industri mobil ditantang untuk menghasilkan kendaraan dengan harga murah, hemat BBM, dan ramah lingkungan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com