Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mobil Tes Tabrak Samping

Kompas.com - 05/11/2024, 19:31 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan kecelakaan fatal yang melibatkan dua mobil di Johor, Malaysia, pada akhir Oktober 2024.

Video tersebut menjadi viral di Indonesia karena korbannya merupakan warga negara Indonesia, Agung Nugroho Darmawan (42), bersama anaknya yang berusia 4 tahun.

Baca juga: Chery Akui PHEV Merupakan Pasar Menarik

Agung diketahui sebagai dokter asal Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang telah tinggal di Malaysia sejak 2012, mengikuti istrinya yang merupakan warga negara Malaysia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Arif Noor (@ariefnoors)

Dalam kecelakaan tersebut, mobil yang dikemudikan Agung ditabrak dari sisi samping. Dalam video yang beredar, terlihat bagian samping mobil yang remuk di pintu depan dan belakang.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengenai uji tabrak pada mobil baru. Sebelum diluncurkan, sebuah produk mobil harus terlebih dahulu lolos serangkaian uji coba.

Secara umum, ada empat jenis uji coba yang harus dilalui mobil agar layak dipasarkan, yaitu uji tabrak bagian depan, samping, tes benturan kepala, dan tes tabrak objek boneka.

Baca juga: Merek Lampu Aftermarket Ini Resmikan Showroom Pertama di Indonesia

Ilustrasi tes tabrak samping versi IIHSFoto: IIHS Ilustrasi tes tabrak samping versi IIHS

Setelah mobil dijual untuk umum, biasanya dilakukan uji tabrak lagi oleh lembaga independen, seperti ASEAN NCAP, Euro NCAP, dan IIHS, yang memberikan penilaian keselamatan pada mobil yang beredar di pasaran.

Dikutip dari Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), tes tabrak samping menggunakan kendaraan uji atau mobil yang diam dan kemudian dihantam kereta uji dari sisi pengemudi.

Kereta uji ini memiliki bobot 1.500 kg dan menghantam mobil dengan kecepatan 50 km/jam. Desain kereta uji memungkinkan benturan terjadi pada sudut 90 derajat terhadap sisi pengemudi.

Baca juga: Thailand Masih Jadi Kontributor Utama Produksi Mobil di ASEAN

Ilustrasi tes tabrak samping versi IIHSFoto: IIHS Ilustrasi tes tabrak samping versi IIHS

Lebih spesifik, dampak benturan samping tiap mobil bervariasi tergantung pada jarak sumbu roda (wheelbase), karena ada mobil dengan wheelbase yang panjang dan ada pula yang pendek.

Dampak benturan samping yang dilakukan oleh kereta uji bergantung pada jarak referensi benturan (impact reference distance atau IRD).

Secara rinci, kalkulasinya ialah:

  • Jika jarak sumbu roda < 250 cm, maka IRD = 144,8 cm
  • Jika 250 cm ≤ jarak sumbu roda ≤ 290 cm, maka IRD = (jarak sumbu roda ÷ 2) + 19,8 cm
  • Jika jarak sumbu roda > 290 cm, maka IRD = 164,8 cm
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau