KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu alasan orang enggan beli mobil Eropa bekas adalah perawatannya yang dianggap susah. Populasinya tak sebanyak mobil-mobil dari Jepang, membuat sebagian bengkel saja yang bisa menanganinya.
Kendati demikian, perawatan mobil Eropa secara umum hampir sama dengan mobil-mobil lain, asalkan jenis dan teknologinya sama.
Danang, pemilik bengkel spesialis BMW & Mercedes-Benz Semarang, mengatakan perawatan mobil Eropa sama saja, adapun perbedaan sedikit di cara pembongkaran, spesifikasi dan tata letak komponennya.
Baca juga: Bongkar Trik Curang Oknum Penjual Mobil Bekas yang Akali Masalah Mesin
“Sehingga bagi sebagian orang dianggap lebih susah, sebenarnya karena tidak terbiasa saja, sementara bengkel spesialis lebih terbiasa dengan kondisi tersebut,” ucap Danang kepada Kompas.com, Selasa (22/10/2024).
Danang mengatakan, ketersediaan onderdil mobil-mobil Eropa juga terbilang melimpah, baik kualitas genuine ataupun aftermarket.
“Beberapa onderdil aftermarket dari Jepang atau China juga cukup baik kualitasnya, sehingga bisa menjadi alternatif agar biaya perbaikan lebih murah tanpa mengabaikan kualitas,” ucap Danang.
Baca juga: 5 Komponen yang Wajib Dicek Saat Membeli Mobil Bekas
Bahkan, menurut Danang, ada onderdil mobil Eropa yang lebih murah jika dibandingkan dengan merek Jepang. Sebagai contoh peredam kejut yang harganya kompetitif di pasaran.
“Soal layanan, khususnya kami, bisa dipanggil untuk kondisi darurat seperti mengalami masalah di jalan, untuk area Semarang kota masih kami layani,” ucap Danang.
Danang mengatakan, jika perbaikan memungkinkan dilakukan di lokasi maka bisa saja langsung dikerjakan, tapi bila tidak, maka mobil akan dibawa ke bengkel.
Baca juga: Krusial, Berpikir Sejenak Sebelum Transfer Uang Beli Mobil Bekas
“Jasa towing kami banyak, untuk pengerjaan yang lebih optimal memang kami fokuskan di bengkel, jadi untuk panggilan service belum tersedia kecuali kondisi darurat dan area terjangkau,” ucap Danang.
Jadi, menurut Danang, anggapan perawatan mobil-mobil Eropa lebih susah, tak sepenuhnya benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.