JAKARTA, KOMPAS.com - Mitsubushi All New Triton ditawarkan dalam beberapa varian. Menariknya, meski menggunakan mesin yang sama, tapi tenaganya bisa berbeda di tiap varian.
Triton dibekali dengan mesin baru yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mesinnya menggunakan kode 4N16, berkapasias 2.4L, common rail turbo intercooler.
Baca juga: Mitsubishi Bicara Peluang Pasarkan Triton Athlete di Indonesia
Pada varian HDX, tenaganya hanya 110 PS dan torsi 200 Nm. Sedangkan pada varian GLX dan GLS, tenaganya 150 PS dan torsi 330 Nm. Lalu, varian Ultimate, tenaganya mencapai 184 PS dan torsinya 430 Nm.
Hikaru Mii, Director of Product Strategy Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengatakan, intinya adalah konsumen. Sebab, Mitsubishi menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan karakteristik bisnisnya masing-masing.
"Terutama yang dilakukan adalah varian HDX dengan tenaga rendah, torsi yang kuat, di mana mereka membutuhkan respons yang cepat dan butuh tenaga lebih besar," ujar Hikaru, kepada wartawan, saat ditemui di Sentul, Bogor, belum lama ini.
Baca juga: Mitsubishi Klaim Sudah Kirim 1.000 Unit All New Triton ke Konsumen
"Di saat yang sama, kita juga mencoba meninglatkan kemampuan efisieinsi mobil ini semakin baik di setiap varian, jadi kami menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dari masing-masing varian tersebut," kata Hikaru.
Rifat Sungkar, pereli yang ditunjuk sebagai brand ambassador Mitsubishi, mengatakan, Triton dengan tenaga 110 PS dibutuhkan oleh konsumen yang berada di lokasi pertambangan. Konsumen ini tidak butuh kecepatan, tapi butuh kapabilitas untuk bergerak di medan berat.
"150 PS ada di varian GLS untuk yang 4x4 dan GLX untuk yang 4x2, ini lebih kepada kombinasi jalan raya dan off road. Lalu, 184 PS ada di varian paling atas, ini lebih ke gaya hidup dan harian, torsi bawah tentu kegiatan ini tidak perlu torsi besar," ujar Rifat.
Rifat menambahkan, mesin dan torsi memang berbeda dan kelebihan pikap kabin ganda terbaru ini adalah mapping ECU. Jadi, mapping ECU adalah karakter utama.
"Seperti fuel filter dan injector, kita belajar dari 4N15. Kalau 4D56 itu sudah dipakai 36 tahun, dan transisinya di 4N15 dan berhasil di Pajero Sport dan Triton sebelumnya," kata Rifat.
"4N16 ada banyak highlight, VGT-nya bisa melakukan banyak variasi tenaga. 4n16 juga pakai timing chain bukan timing belt. Kekuatan dari mesinnya supaya enggak ada miss tenaga menggunakan timing belt, jadi keberlanjutan mesin jad lebih baik juga," ujar Rifat.
Kemudian, untuk mengantisipasi kualitas bahan bakar, Mitsubishi mengantisipasinya dengan injector yang sudah disesuaikan serta fuel filter dengan prosedur perawatan berkala yang telah ditetapkan. Langkah tersebut dinilai sangat bermanfaat untuk bisnis tambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.