Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Busi Berkualitas Bikin Kendaraan Lebih Irit BBM?

Kompas.com - 27/08/2024, 13:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem pembakaran yang baik membuat performa kendaraan, sepeda motor atau mobil, menjadi optimal. Hal ini tak lepas dari tiga hal, yakni campuran udara, bahan bakar, dan percikan api dari busi.

Dari ketiga hal tersebut, busi diklaim punya peran yang signifikan. Bahkan banyak yang beranggapan bila menggunakan busi yang berkualitas bisa membuat bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bisa lebih irit.

Lantas apa benar demikian?

Menjawab hal ini, Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (NMI), produsen busi NGK menjelaskan bila anggapan tersebut kurang tepat dan perlu diluruskan.

Baca juga: Bukan Racing, Ini Arti Kode R pada Busi

PT Pertamina Patra Niaga menegaskan tetap menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) tertanggal 10 Maret 2022.PERTAMINA PT Pertamina Patra Niaga menegaskan tetap menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) tertanggal 10 Maret 2022.

Diko mengatakan, busi memiliki peran yang berguna untuk membakar BBM. Sementara yang dimaksud efisiensi dari segi teknis busi sendiri lebih ke jarak tempuh kendaraan.

"Efisiensi dalam hal teknis busi itu bukan mengarah pada BBM yang dikeluarkan kendaraan, tapi optimalisasi pada jarak tempuh. Peran busi yang dimaksud juga terkait masalah materialnya," ucap Diko, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dari segi perbedaan material busi, secara kualitas memang ada perbedaan signifikan antara yang berbahan nikel dan logam mulia layaknya jenis iridium.

Ilustrasi busi motor yang sudah rusak akibat mesin overheatingKompas.com/Daafa Alhaqqy Ilustrasi busi motor yang sudah rusak akibat mesin overheating

Lebih detail, Diko mencontohkan pada motor yang menggunakan busi dengan material nikel, misalnya mampu menempuh jarak lebih 10 kilometer (km) untuk 1 liter bensin.

Sementara ketika menggunakan busi yang materialnya dari logam mulia, jarak tempuh dari kendaraan serta nilai konsumsinya BBM-nya bisa lebih panjang di banding nikel.

"Kalau nikel 1 liter 10 km, dengan yang bermaterialkan logam mulia 1 liter bensin bisa naik jaraknya menjadi 12-13 km. Ini yang dimaksud dengan efisiensi pada busi, bukan berarti pakai busi yang bagus bensin yang dikeluarkan dari tangki kendaraan makin sedikit," ucapnya.

Diko menekankan, efisiensi BBM pada teknis busi yang benar adalah volume bensin yang sama, akibat pembakaran yang lebih baik dan optimal berkat penggunaan busi yang berkualitas, maka berdampak pada jarak tempuh kendaraan yang bisa lebih jauh atau panjang.

Baca juga: AHM Berharap Program Subsidi Motor Listrik Berlanjut Tahun Depan

Namun demikian, untuk memberikan nilai efisiensi yang tinggi, busi tak bekerja sendiri, pasalnya ada dua aspek lain yang ikut mempengaruhi, yakni campuran udara serta bensin yang digunakan.

Busi NGK KOMPAS.com/STANLY RAVEL Busi NGK

"Agar optimal, maka kualitas bahan bakar juga perlu diperhatikan, pastikan menggunakan rekomendasi pabrikan serta jangan lupakan perawatan kendaraan. Campuran udara itu juga berpengaruh, jadi filter-filter juga kondisi harus baik," kata Diko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau