Sabuk Baja CVT Bisa Putus, Jangan Sampai Mengalami!

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada transmisi Continuous Variable Transmission (CVT), terdapat sabuk baja yang fungsinya sangat penting. Komponen ini bisa saja rusak dan putus

Sabuk baja pada transmisi Continuous Variable Transmission (CVT) bisa putus. Tapi, sebelum benar-benar putus, biasanya ada gejalanya sebelum itu terjadi.

Baca juga: Cegah Rontok, Benarkah Sabuk Baja CVT Harus Diganti Berkala?

Pemilik mobil perlu mengetahui gejala apa saja yang muncul ketika sabuk baja CVT sudah mulai rusak dan akan putus. Sehingga, tidak sampai mengalami mogok ketika mobil sedang dikendarai.

Kompas.com/Donny Transmisi New D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission) milik Daihatsu

Iwan, pemilik bengkel Iwan Motor Honda Auto Clinic di Sukoharjo, Jawa Tengah, mengatakan, kerusakan pada sabuk baja biasanya diawali dengan sebagian pinnya yang terlepas dari rangkaian sabuk baja.

"Gejala awal, tenaga mesin menjadi tidak maksimal. Kemudian, perpindahan percepatan juga terlambat. Selain itu, bisa juga muncul suara berdecit," ujar Iwan, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Penyakit yang Sering Ditemui pada Mobil Transmisi CVT

Jika sudah terjadi gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera ke bengkel terdekat atau terpercaya untuk melakukan pengecekan. Apabila memang performa sabuk baja sudah menurun, sebaiknya diganti dengan yang baru.

Jika sampai putus ketika mobil sedang melaju, dikhawatirkan putusan dari sabuk baja bisa merusak komponen lainnya pada CVT. Sehingga, biaya perbaikannya jadi membengkak.