JAKARTA, KOMPAS.com - Pada transmisi Continuous Variable Transmission (CVT), terdapat sabuk baja yang fungsinya sangat penting. Komponen ini bisa saja rusak dan putus
Sabuk baja pada transmisi Continuous Variable Transmission (CVT) bisa putus. Tapi, sebelum benar-benar putus, biasanya ada gejalanya sebelum itu terjadi.
Pemilik mobil perlu mengetahui gejala apa saja yang muncul ketika sabuk baja CVT sudah mulai rusak dan akan putus. Sehingga, tidak sampai mengalami mogok ketika mobil sedang dikendarai.
Iwan, pemilik bengkel Iwan Motor Honda Auto Clinic di Sukoharjo, Jawa Tengah, mengatakan, kerusakan pada sabuk baja biasanya diawali dengan sebagian pinnya yang terlepas dari rangkaian sabuk baja.
"Gejala awal, tenaga mesin menjadi tidak maksimal. Kemudian, perpindahan percepatan juga terlambat. Selain itu, bisa juga muncul suara berdecit," ujar Iwan, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Jika sudah terjadi gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera ke bengkel terdekat atau terpercaya untuk melakukan pengecekan. Apabila memang performa sabuk baja sudah menurun, sebaiknya diganti dengan yang baru.
Jika sampai putus ketika mobil sedang melaju, dikhawatirkan putusan dari sabuk baja bisa merusak komponen lainnya pada CVT. Sehingga, biaya perbaikannya jadi membengkak.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/21/110200515/sabuk-baja-cvt-bisa-putus-jangan-sampai-mengalami-