Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Angkutan Umum Jakarta pada 2030

Kompas.com - 06/07/2024, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berambisi untuk mewujudkan penggunaan transportasi publik hingga 30 persen pada 2030 mendatang.

Pada kondisi tersebut, artinya angkutan umum bisa diakses setiap 500 meter di seluruh wilayah Jakarta. Sehingga semua masyarakat memiliki aksesibilitas yang mudah untuk bermobilisasi.

Dikatakan Plh Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syaripudin, rencana terkait adalah bagian dari strategi penyediaan transportasi umum berbasis sistem kewilayahan. Sebab saat ini Jakarta tengah dihadapi masalah kemacetan dan polusi udara.

Baca juga: Awas, Bagian Mobil Ini Tidak Kena Efek Crumple Zone

PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin berbincang dengan warga Kota Bandung saat menggunakan angkutan umum BRT menuju Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (22/3/2024).Humas Pemprov Jabar PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin berbincang dengan warga Kota Bandung saat menggunakan angkutan umum BRT menuju Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (22/3/2024).

"Artinya, tersisa enam tahun untuk mengejar agar masyarakat bisa dengan mudah pakai transportasi publik," kata dia dalam diskusi publik Instran, Kamis (5/7/2024).

Syaripudin menjelaskan, berdasarkan data perjalanan, pada 2023 lalu, dari 21 juta perjalanan, baru empat juta atau hanya 18,86 persen sebagai pengguna transportasi publik.

Hal itu menjadikan Pemprov Jakarta terus melakukan perubahan perkembangan transportasi Transit Oriented Development (TOD).

Menurut Syaripudin, ini merupakan upaya mengatasi tantangan besar di Jakarta berupa kemacetan dan ketidaksetaraan terhadap transportasi publik.

Baca juga: Pembagian Area Crumple Zone pada Mobil

Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan angkutan umum di Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa (12/7/2022). Organda memastikan tarif angkutan umum bakal naik usai kenaikan harga BBM subsidi.ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan angkutan umum di Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa (12/7/2022). Organda memastikan tarif angkutan umum bakal naik usai kenaikan harga BBM subsidi.

Kepala Unit Pengelola Sistem Jalan Berbayar Elektronik (SPBE) Dinas Perhubungan Jakarta Zulkifl menambahkan, saat ini baru 87,5 persen wilayah Jakarta yang sudah dapat mengakses transportasi umum.

Maka, jika targetnya 100 persen cakupan wilayah dalam dua tahun ke depan, sehingga setiap 500 meter warga dapat menemukan transportasi umum.

"Harapan kita 2 tahun ke depan sudah mencapai 100 persen. Artinya setengah kilo atau 500 meter dari asal perjalanan orang itu sudah bisa mendapatkan yang namanya SAUM atau Sistem Angkutan Umum," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau