JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan satu unit Honda Brio mengalami kecelakaan tunggal hingga terbalik. Penyebabnya disebutkan karena sopir yang diduga mengantuk.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @fakta.indo, Senin (1/7/2024). Dalam unggahan itu, dikatakan bahwa mobil menabrak pembatas jalan hingga terbalik di Jalan Raya Bandongan, Magelang, pada Minggu (30/6/2024).
Baca juga: Ingat, Mengemudi dalam Keadaan Mengantuk Sangat Berbahaya
"Kecelakaan bermula ketika mobil tersebut melaju dari Pasar Bandongan menuju ke barat (Kalegen). Sampai di lokasi kejadian, diduga pengemudi mengantuk, sehingga mobil oleng ke kanan dan menabrak tembok," tulis keterangan pada unggahan tersebut.
View this post on Instagram
Disebutkan bahwa semua penumpang selamat, hanya mengalami luka ringan. Sementara itu, pengemudi mengalami luka pada bagian tangan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, ciri-ciri orang yang mengantuk sering kali mungkin hampir sama dengan letih, badan terasa pegal-pegal, mata lelah, dan kondisi lainnya yang dianggap sepele.
Baca juga: Mengemudi dalam Kondisi Mengantuk Berpotensi Kecelakaan
"Terkadang, datangnya pun tidak terasa. Sehingga, sering kali disepelekan. Hal ini bisa diperparah dengan suasana hati yang jelek, bosan karena otak stagnan, monoton karena suasananya, udara yang jelek," ujar Sony saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Sony menambahkan, bisa juga faktor usia mempercepat proses tersebut atau kondisi fisik yang terkuras, dan lain-lain. Hanya diri sendiri yang bisa membaca dan mengetahui kondisi tersebut.
"Sehingga, keputusan untuk beristirahat harus datang dari kesadarannya. Orang lain hanya bisa menyarankan. Memang saat kondisi fit, durasi mengemudi idealnya tiga jam dengan diselingi istirahat jika belum sampai tempat tujuan. Tetapi, tidak berlaku jika tidak fit, kesadaran dirilah untuk ambil keputusan beristirahat," kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.