JAKARTA, KOMPAS.com - Nissan Motor menghentikan aktivitas produksi kendaraan di pabrik Changhzou, China yang dioperasikan berama mitra lokal Dongfeng Motor sebagai upaya mengoptimalkan operasional perusahaannya.
Padahal kapasitas tahunan di fasilitas tersebut mencapai 130.000 kendaraan atau menyumbang 8 persen dari total produksi Nissan dunia (1,6 juta unit). Pabrik ini beroperasi pada November 2020.
Baca juga: Ini Penyebab Fatalitas Tabrak Belakang Truk Tinggi
Kendati demikian, dilansir Reuters pada Selasa (25/6/2024), jenama yang bermarkas di Yokohama Jepang itu, tetap berkomitmen di pasar China.
Namun sebagaimana produsen Jepang lainnya Nissan telah kehilangan pangsa pasar pentingnya dan kalah bersaing dengan merek lokal yang bergerak cepat. Terkhusus, pada segmen kendaraan listrik berbasis baterai.
Diketahui sepanjang 2023, penjualan mobil baru Nissan turun 16,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terus terjadi sampai periode Januari-Mei 2024.
Baca juga: Perbedaan Diamond Cut dan Aluminium Brushed pada Modifikasi Pelek
Sebelumnya, jelang akhir 2023 lalu Mitsubishi Motors telah memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas produksi di China karena persaingan ketat dari merek lokal.
Selain itu, pabrikan Jepang lainnya seperti Toyota dan Honda juga diberitakan terpaksa mengurangi tenaga kerja serta menyesuaikan produksi lokal di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.