JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Mandalika International Street Circuit, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sudah mempunyai sejumlah alat pemadam khusus kendaraan listrik yang siap digunakan tahun ini.
Kendati tak menyebutkan jumlahnya, Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria menyampaikan, langkah tersebut diambil sebagai upaya perseroan supaya tetap relefan dalam memfasilitasi berbagai ajang motorsport.
"Sebab penindakkan dan pemadaman api pada kendaraan listrik berbeda dari kendaraan berbahan bakar fosil (bensin). Sehingga kita belajar terus supaya dapat memfasilitasi semua jenis kendaraan," katanya di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Calon Pembeli Harus Curiga jika Pedal Kopling Mobil Manual Terlalu Enteng
Andhi, panggilan akrabnya, menjelaskan secara teori api memiliki tiga kaki untuk timbul, yakni udara (oksigen), bahan bakar, dan pemantik. Jika salah satu kaki diputuskan, maka secara otomatis api akan mati.
Namun pada kasus kendaraan listrik yang sumber daya dan penggeraknya berasal dari baterai, faktor hadirnya api sangat berbeda.
"Api pada baterai atau aki timbul karena adanya kebocoran seperti ditusuk. Kita tidak bisa memutusnya, karena dia tidak butuh oksigen untuk menyala namun disebabkan sel-sel di aki yang beradu," ucap Andhi.
"Maka, walaupun disiram, api tidak akan mati. Hanya ditunggu saja sampai power (daya)-nya habis. Oleh karena itu penindakkan atas pemadamannya berbeda dengan kendaraan bensin," lanjut dia.
"Sementara api yang dikeluarkan itu jauh lebih panas. Jadi salah satu untuk mematikan dan mencegah kobaran api, diselimutkan atau pakai blanket dan kita sudah punya alatnya," kata Andhi.
Sederhananya, ketika terdapat mobil listrik yang terbakar karena baterai atau aki mengalami korslet imbas crash, petugas akan menyiramkan alat pemadam khusus tersebut ke titik pusat hadirnya api.
Titik pusat api itu lantas akan dibungkus seperti selimut sehingga api tidak akan membesar, hanya tercetus di satu tempat saja.
Baca juga: MGPA Sudah Punya Alat Pemadam Api Khusus Mobil Listrik
"Bila sudah memungkinkan, baterai tadi dipindahkan dan ditunggu sampai dayanya habis. Api tidak akan kemana-mana, tetap di dalam hingga nanti mati sendiri (saat daya sudah habis)," kata Andhi.
"Ini ada sekolahnya. Selama ini kita belum berani menerima untuk test drive kendaraan listrik karena tidak punya alat pemadamnya. Sekarang, sudah ada, kita baru beli alat-alat itu untuk mempersiapkan diri kita sendiri," ucap dia lagi.
Dengan adanya alat pemadam khusus kendaraan listrik itu, ia berharap Sirkuit Mandalika yang bertempat di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat bisa menjawab permintaan atas kebutuhan tes dan ajang motorsport untuk kendaraan listrik nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.