GUANGZHOU, KOMPAS.com - Vice President Aion Indonesia, Qin Bangshu menyampaikan bahwa salah satu strateginya untuk mengakselerasi pasar di dalam negeri adalah menjalin kerja sama dengan perusahaan atau fleet.
Adapun pasar B2B (Business and Business) yang hendak disasar oleh GAC Aion ialah ride hailing (Gojek atua Grab) dan taksi.
Baca juga: Mengintip Pabrik GAC Aion, Bisa Produksi Satu Mobil Tiap 53 Detik
"Bisa dilihat di Guangzhou, banyak taksi dan ride hailing pakai Aion. Kita sangat kuat di model bisnis ini," ucap dia di Guangzhou, China, Selasa (28/5/2024).
"Ditambah kota-kota kecil di Indonesia, masih cukup sulit untuk mengembangkan pasar mobil listrik karena keterbatasan infrastrukturnya," lanjut Qin.
Ia mengakui, untuk melancarkan strategi itu pihak GAC Aion akan menghadirkan unit atau model khusus, salah satunya Hyper HT.
Baca juga: Alasan Indomobil Group Mau Gandeng GAC Aion
Namun, Qin masih enggan menjelaskan secara rinci terkait hal ini. Dirinya hanya bisa memastikan bahwa langkah yang akan dilakukan GAC Aion akan strategis dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Tetapi saya rasa, B2C (retail sales) itu sekitar 70 persen. 30 persen lainnya dari B2B dari total penjualan kami," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.