JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Lebaran 2024 yang tinggal beberapa hari lagi biasanya digunakan masyarakat untuk berlibur bersama keluarga.
Hal ini terlihat terjadi kemacetan di beberapa ruas Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada H+2 Lebaran atau Jumat(12/4/2024).
Dikutip dari Kompas.com, kemacetan terjadi di ruas jalan yang menuju kawasan wisata Puncak Bogor.
Kepadatan arus lalu lintas terjadi dari kedua arah sejak pagi. Titik kemacetan terpantau dari Simpang Gadog hingga ke ruas jalan Pasir Muncang.
Baca juga: Arus Balik, Tol Fungsional Jogja-Solo Hanya Beroperasi Satu Arah
Selain itu, kemacetan juga terjadi di Miniamania, Cipayung Bawah, Jalan Cipayung Girang Atas, Megamendung dan Simpang Pasar Cisarua.
Maka dari itu, bagi pengemudi mobil yang terjebak macet di puncak diharapkan untuk berhati-hati dan pastikan untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pertama yang perlu diterapkan adalah menjaga jarak aman antar kendaraan saat macet di tanjakan.
“Berhenti sebaiknya jarak 20-30 meter di belakang mobil yang bergiliran mendaki tanjakan. Hiraukan pengemudi lain yang memprovokasi agar mepet ke depan. Jarak itu, untuk ancang-ancang atau menghindar mobil di depan meluncur mundur,” kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Cara Mencegah Mobil Overheat Saat Terjebak Macet
Kedua, biasakan untuk berhenti dengan menggunakan rem tangan. Jika akan kembali bergerak maju, pengemudi akan mudah untuk menyesuaikan kombinasi kopling dan gas.
Langkah tersebut, sangat berguna untuk mengurangi kemungkinan mobil sampai mundur di tanjakan.
Selain itu, pengemudi harus tenang dan konsentrasi dalam menguasai segala macam medan, sebab psikologis sopir bisa terganggu jika panik. Selain itu, sebaiknya AC mobil dimatikan, ini berguna untuk mengurangi beban mesin.
Baca juga: Menikmati Pesona Nepal van Java dengan Innova Zenix Hybrid
“Mobil matik atau manual, pengemudi butuh memahami ketinggian tanjakan dan beban muatan penumpang yang dibawa. AC biar enteng, dimatikan saja. Bahkan, jika memang berhenti di titik paling curam, sebaiknya jumlah penumpang di kurango. Apalagi mobil penggerak roda depan atau FWD,” kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.