Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Waktu Terbaik Ganti Busi Motor

Kompas.com - 24/03/2024, 17:41 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selayaknya suku cadang pada umumnya, busi sepeda motor juga harus diganti secara rutin setelah habis masa pakainya. Ini dilakukan supaya performa mesin terjaga dan berkendara tetap nyaman.

Supaya tidak keliru, pengguna juga dianjurkan untuk selalu disiplin dan konsisten. Pergantian busi sebaiknya dilakukan tepat waktu agar terhindar dari kendala-kendala yang berpotensi merepotkan.

Diko Octaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen merek busi NGK menjelaskan, standar usia busi ada di rentang jarak 6.000 kilometer sampai 10.000 kilometer.

Kalau mengikuti anjuran pabrikan, Diko mengatakan waktu penggantian terbaik busi ada di tengah-tengah, yakni sekitar 8.000 kilometer.

“Produsen itu patokannya adalah minimalisir risiko. Busi sebetulnya kuat-kuat saja dipakai sampai sekitar 10.000 kilometer, cuma paling aman itu diganti setiap 8.000 kilometer,” kata dia kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Honda Rilis Model Baru CB1300 Super Four SP dan Super Bol dOr SP

Busi NGKNGK Busi NGK

Diko menambahkan, patok 8.000 kilometer dinilai paling pas dan sesuai dengan hampir semua tipe pengguna, baik untuk pengendara yang jarak tempuh hariannya jauh ataupun pendek.

Namun satu hal yang perlu diketahui, busi sendiri diklaim sebagai salah satu suku cadang unik karena masa pakainya terbilang tentatif, bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Hariyanto, Kepala Bengkel AHASS Radian BSD Tangerang menjelaskan, ada beberapa faktor yang bisa memangkas usia busi, contohnya seperti motor kebanjiran atau mesin overheat.

Untuk motor yang terkena banjir sampai merendam mesin, Hari sangat menganjurkan agar busi segera diganti, walaupun usia pakainya baru.

Baca juga: Jangan Tunggu Putus, Ini Tanda Drive Belt Mobil Sudah Minta Ganti

Ilustrasi busi motor yang sudah rusak akibat mesin overheatingKompas.com/Daafa Alhaqqy Ilustrasi busi motor yang sudah rusak akibat mesin overheating

“Semisal kena banjir dan busi enggak langsung diganti, percikan apinya pasti enggak akan normal. Walaupun posisinya (busi) masih baru, tetap saja bakal rusak kalau kena banjir,” kata dia.

Situasi mesin overheating juga diklaim bisa memperpendek usia busi. Karena temperatur terlalu tinggi, bagian elektroda alias pemercik api bisa memutih dan kinerjanya menurun.

Hari mengatakan, langkah terbaik dan termudah untuk menakar usia busi adalah disiplin melakukan servis rutin di bengkel resmi. Mekanik bisa membantu mengevaluasi kualitasnya, dan menentukan prlu ganti atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau